Kepala Desa Termuda di Kotim, Siapa Dia?

    Editor: A Uga Gara

    SAMPIT – Pemuda kelahiran Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) usianya masih sangat muda. Namun, dedikasi dan prestasinya tidak diragukan. Bahkan, pemuda ini juga terpilih dan dipercaya warga untuk memimpin salah satu desa di Kecamatan Tualan Hulu, periode 2019 hingga 2025.

    Nama lengkapnya Muhammad Amin biasa disapa Atetet555. Dia merupakan putra daerah lahir tahun 1993. Pemuda ini dianggap paling beruntung setelah mencalonkan diri dan terpilih menjabat Kepala Desa Wonosari, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim, Provinsi Kalteng.

    Keprihatinan pemuda lulusan perguruan tinggi STKIP Muhammadiyah Sampit akan kondisi desanya yang telah menggerakkan hati dan nalurinya untuk berbuat. Berkat doa dan dukungan warga desa setempat akhirnya terpilih memimpin desa hingga 6 tahun ke depan.

    “Yang jelas, saya bersama warga desa siap menjalankan roda pemerintahan desa sesuai pancasila,” ujar pemuda yang mengaku jomblo kepada wartawan beritasampit.co.id via telepon, Jumat (8/3/2019).

    Menurut pembalap yang pernah berprestasi di tahun 2016-2017 membawa nama regional Kalteng untuk kelas sport 250 cc, usia muda bukan halangan untuk berbuat baik dan menjadi pemimpin, apalagi niatnya demi kepentingan warga desa yang menginginkan ada perubahan agar desa menjadi maju, berkualitas dan bermartabat.

    Kini, pemuda penghobi balapan motor 250 cc yang disponsori oleh KNCRT (Kawasaki Ninja Club Racing Team Sampit) para pengusaha JIBUL & ABI & ONGKI171, bertekad lahir dan batin untuk membangun Desa Wonosari ke arah yang lebih baik. Hal itu tidak akan tercapai apabila tanpa dukungan kedua orang tua dan warga desa setempat.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada semua warga desa yang sudah mendukung dan mempercayai untuk memimpin Desa Wonosari hingga 2025 mendatang. Mari sama-sama membangun desa agar lebih baik dan bermartabat. Saran dan kritik membangun akan menjadi masukan demi tercapainya pembangunan yang merata di desa,” tutupnya.

    (arifin/beritasampit.co.id)