Rasa Tidak Percaya, Perasaan Campur Aduk Setelah Terima Undangan dari Presiden Jokowi

    “Dari ujung telpon dengan santun menjawab telepon dari saya. Benar ini Jokowi. Undangan via SMS juga benar. Saya tunggu kedatangnya di Istana Bogor,” jawab Jokowi.


    Oleh: Alfrid Uga Gara, SE


    WAKTU menunjukan pukul 22.05 Wib, Minggu (10/3/2019). Telepon genggam Nokia Seri: CE 0168 yang tergeletak di atas kulkas berdering berkali-kali.

    Sudah jadi kebiasaan. Nomor yang tidak terdaftar di handphone saya. Meski berkali-kali berdering gak bakalan dijawab olehku.

    Di hadapan saya duduk sebuah televisi merek Polytron 60 Inch yang sedang menyiarkan berita headline news.

    Sambil menikmati secangkir kopi hitam. Tangan saya menggenggam ponsel cerdas. Merek Samsung Galaxy A9 (2018).

    Sebenarnya, fokus pandangan dan pikiran saya bukan pada televisi, atau menonton berita. Akan tetapi pada smartphone di genggaman saya.

    Saat itu saya sedang mengedit berita, sebelum tayang di laman website beritasampit.co.id.

    Kira-kira butuh waktu 10 sampai dengan 15 menit mengedit satu berita. Baru dua tuntas di edit, handphone jadul kembali berdering.

    Sayapun beranjak pergi dari tempat duduk dan langsung menuju kearah suara panggilan handphone jadul itu.

    Lagi-lagi yang menelpon nomor tidak terdaftar. Tetapi bukan nomor yang sama dengan nomor yang memanggil saya sebelumnya.

    Kali ini panggilan bukan dari nomor ponsel, tetapi dari nomor telepon rumah kode Jakarta Pusat 021×××××.

    Karena nomor tidak terdaftar di handphone saya, tanpa perlu menjawab langsung dirijek.

    Maklum saya kuatir itu nomor panggilan penipuan. Apalagi sebelumnya, telah berkali-kali nomor asing masuk.

    Beberapa waktu lalu Anggota TNI yang bertugas di Kasongan, Kabupaten Katingan pernah jadi korban penipuan.

    Modusnya, berkedok layanan biaya murah dalam setiap transaksi perbankan. Akibatnya, anggota TNI tersebut alami kerugian jutaan rupiah.

    Belum sempat duduk, handphone saya kembali berdering dari nomor kode telepon yang sama. Kode telepon rumah.

    Karena penasaran campur rasa jengkel. Tanpa basa basi, saya menjawab dengan kalimat sedikit “pedas” dengan langsung menutup pembicaraan.

    Namun, tak lama kemudian pesan singkat masuk dari nomor panggilan ponsel yang sama dengan sebelumnya 0811××××.

    “Selamat malam. Apakah benar ini nomor Pak Alfrid Uga Gara, dari Sepang? Tks, salam Presiden JOKOWI”.

    SMS berikutnya yang masuk. “Pak Uga saya undang ke Istana Bogor dalam kapasitas Bapak sebagai wartawan beritasampit.co.id. Tks, slm Presiden JOKOWI”.

    Setelah mendapatkan sms dua kali. Untuk memastikan bukan penipuan, saya menelpon balik dan nada sambung aktif.

    Tak lama menunggu. Dari ujung telpon dengan santun menjawab telepon dari saya. “Benar ini Jokowi. Undangan via SMS juga benar. Saya tunggu kedatangnya di Istana Bogor,” jawab Jokowi.

    Setelah mendapat konfirmasi kebenaran SMS tersebut. Saya kaget tak kepalang. Saking kegirangannya sayapun meloncat-loncat sambil berteriak-teriak.

    Teriakan saya ternyata membangunkan istri yang sedang tidur pulas disamping dan iapun membangunkan saya tidur mengigau.

    Saat terbangun dari tidur, ternyata saya baru saja bermimpi mendapat SMS dan berbicara langsung via telepon dengan orang nomor satu di Indonesia, Presiden RI, Ir H Joko Widodo.

    Semoga mimpi indah ini dapat terwujud. (*)

    Penulis adalah wartawan beritasampit.co.id yang tinggal di Palangka Raya.