Simulasi Penanganan Pemilu di Gumas, dari Kekacauan di TPS hingga Penculikan Ketua KPU

    Editor: Irfan

    KUALA KURUN – Jajaran Polres Gunung Mas memperagakan skenario pengamanan Pemilu Serentak 2019. Simulasi tersebut guna menggambarkan langkah atau tindakan aparat kepolisian ketika terjadi konflik terkait kepemiluan.

    Kapolres Gumas AKBP Yudi Yuliadin mengatakan, terdapat tiga skenario yang diperagakan dalam simulasi sistem pengamanan kota (Sispam Kota) dalam rangka kesiapan pengamanan Pilpres dan Pileg serentak 2019.

    “Yang pertama memperagakan penanganan pengamanan di lingkungan TPS, seperti terjadi kekacauan saat proses pemungutan suara. Jika intelejen memandang itu perlu ditangani, maka tim gabungan TNI/Polri akan turun langsung mengamankan,” ungkapnya, Kamis (14/3/2019).

    Kemudian simulasi kedua, yaitu memperagakan penanganan aksi unjuk rasa. Dimana terdapat sekelompok masyarakat yang menolak hasil pemilu. Sesuai standar operasional, maka akan diturunkan personel pengendalian masyarakat (Dalmas) Polres Gunung Mas.

    “Apabila massa semakin banyak dan tidak terkendali, maka kami akan menurunkan personel Dalmas lanjutan hingga manfaatkan armada water canon untuk meredam aksi brutal masyarakat,” jelasnya.

    Skenario terakhir, yaitu simulasi penanganan penculikan Ketua KPU Gunung Mas. Dalam kasus ini, sekelompok orang bersenjata api mencegat, menculik, dan menyekap ketua KPU Gumas di dalam sebuah rumah.

    “Ini menggambarkan bagaimana upaya penindakan yang dilakukan tim CTR Polres Gunung Mas untuk membebaskan korban dari tangan para pelaku. Terjadi aksi saling baku tembak, namun petugas berhasil mengamankan keadaan,” pungkasnya.

    (adn/beritasampit.co.id)