Maret 2019 Kalteng Alami Deflasi Sebesar 0,02 Persen

    Editor: A Uga Gara

    PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi pada bulan Maret 2019 sebesar 0,02 persen yang diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,21 persen) dan inflasi tahun ke tahun (3,83 persen).

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Yomin Tofri dalam press release pada Senin (1/4/2019) di ruang pertemuan kantor setempat.

    “Dari 82 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota mengalami deflasi. lnflasi tertinggi terjadi di Ambon (0,86 persen) dan deflasi tertinggi terjadi di Tual (0,87 persen)” ucap Yomin.

    Sementara itu kota yang menjadi acuan untuk di Kalimantan Tengah yang mengalami deflasi di Palangka Raya sebesar 0,03 persen dan yang mengalami deflasi di Sampit sebesar 0,01 persen. Kedua kota tersebut menempati peringkat ke- 55 dan ke- 54 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.

    Deflasi di Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan (0,31 persen), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,04 persen) dan kesehatan (0,03 persen).

    Sementara itu deflasi di Sampit terutama dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan (0,69 persen) serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,12 persen).

    Komponen harga bergejolak (Volatile Foods) cukup kuat sebagai pendorong terjadinya deflasi di Palangka Raya (0,03 persen) dan Sampit (0,18 persen).

    (apr/beritasampit.co.id)