KASONGAN – Rencana pemulangan Pekerja Seks Komersial (PSK) di pal 19 Kereng Pangi dan Bukit Tenjek Tumbang Samba Kabupaten Katingan akan dilaksanakan setelah dana pemerintah pusat atau dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) terealisasi. Demikian yang dikatakan Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Katingan H Alfian Noor SH MH, Sabtu (13/4/2019).
Menurutnya, dana yang berasal dari Kemensos RI yang sampai sekarang masih ditunggu-tunggu realiasasinya untuk membantu para PSK sebagai tali asih dalam melakukan aktivitas (pekerjaan) barunya setelah mereka sudah dipulangkan atau berada di kampung halamannya masing-masing. “Jumlahnya sekitar Rp 5 juta/Kepala Keluarga (KK), dengan harapan mereka bisa bekerja selain pekerjaan yang dilakukan sekarang,” terangnya.
Sedangkan dana bantuan yang akan dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan terkait pembubaran lokalisasi kedua tempat tersebut, hanya ongkos pemulangannya saja, dengan jumlah bervariasi. Sebab, daerah mereka tidak semuanya sama. Ada yang ke daerah Jawa, Bali dan Lombok serta ada pula yang hanya di sekitar pulau Kalimantan. “Maksudnya, jika pulangnya ke pulau Jawa, bantuan pemulangannya lebih besar daripada mereka yang berada di sekitar pulau Kalimantan,” jelasnya.
Ditanya tentang jumlah PSK yang akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing ?.
Menurutnya, untuk yang tinggal di lokalisasi Kereng Pangi KM 19 jumlahnya sekitar 60 orang dan untuk di lokalisasi Bukit Tenjek Tumbang Samba sekitar 39 orang sehingga jumlah PSK yang akan dipulangkan nanti semuanya sekitar 99 orang.
Sehingga diharapkan kepada mereka yang akan dipulangkan nanti ke daerahnya masing-masing agar mempergunakan sebaik-baiknya dengan bantuan modal usaha yang diberikan oleh pemerintah itu. “Sedangkan bekas lokalisasi yang ditempatinya itu akan dikembalikan menjadi kawasan perumahan penduduk,” pungkas H Alfian yang juga menjabat Asisten III di Setda Katingan ini.
(ar/beritasampit.co.id)
