Duhh… Masih dalam Pengerjaan Dihantam Tongkang PT DJG, Akhirnya Proyek Jembatan Telok Seperti Ini?

    Editor: Irfan

    KASONGAN – Malang sekali nasib proyek pembuatan Jembatan Telok di Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.

    Pasalnya, belum selesai pekerjaan proyek tersebut sudah dihantam oleh tongkang bermuatan kayu log sebanyak 1.100‎ kubik, sehinga mengakibatkan robohnya empat tiang perancah jembatan tersebut.

    Informasi yang dihimpun beritasampit.co.id, peristiwa itu terjadi pada, Minggu (15/4/2019) siang sekitar pukul 12.00 Wib. Kapal tersebut milik PT Dwima Jaya Group (DJG) yang bergerak di pengusahaan kayu yang mendistribusikan sebanyak 1 .100 meter kubik kayu log menuju Muara Sungai Katingan, di Desa Pegatan.

    Kecelakaan lalu lintas air ini diduga terjadi akibat derasnya air sungai Katingan, sehingga motoris Tag Boat yang membawa tongkang tidak dapat mengendalikan posisi tongkang, dan menghantam empat buah tiang perancah yang kemudian roboh.

    Belum diketahui secara pasti kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut. Faktanya, akibat peristiwa itu menghambat proyek pengerjaan pembangunan Jembatan Telok yang ditarget akan selesai pada Bulan Oktober tahun ini.

    Camat Katingan Tengah, Hariawan membenarkan tiang pancang yang ditabrak tongkang PT Dwima Group, itu adalah tiang pancang bantu untuk metode erection bentang tengah.

    Sedangkan untuk fender serta abutment, kondisinya dalam keadaan aman alias tidak tertabrak tongkang. Camar Hariawan menuturkan, sejauh ini pihak PT Dwima Group sudah membuat berita acara terkait kerusakan tiang pancang bantu itu.

    Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Senin (15/4/2019), Manajer ‎PT Dwima Jaya Group, Harsono mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kontraktor pelaksana yaitu PT WIKA pembangunan Jembatan Kasongan.

    “Kita sudah ada komitmen dengan pihak perusahaan ‎PT WIKA dan kami bertanggungjawab dan secepatnya kita akan melakukan perbaikan jembatan tersebut,” kata Harsono kepada wartawan, di Desa Telok, Senin (15/4/2019).

    Sementara itu, dari pihak PT WIKA saat dikonfirmasi ‎wartawan juga enggan memberikan informasi mengenai kerugian empat tiang perancah jembatan yang roboh akibat hantaman tongkang PT Dwima Jaya Group tersebut.

    Mengenai laka air itu juga, pihak kepolisian juga saat konfirmasi wartawan mengenai peristiwa tersebut belum memberikan respon atau keterangan apapun‎ untuk menjelaskan peristiwa tersebut. “Nanti dulu kita masih pendalaman,” ujar Kasat Reskrim Polres Katingan, AKP Edia Sutata, via whats app, Senin (15/4/2019).

    Sementara itu, Lini warga Desa Samba Danum mengatakan, bahwa akibat kejadian itu pembangunan jembatan menjadi terlambat. Akibatnya, masyarakat semakin lama menunggu untuk dapat menggunakan jembatan tersebut sebagai akses transportasi, mobilisasi dan distribusi.

    “Sebelumnya juga pernah peristiwa seperti itu, itu kan menghambat pembangunan infrastruktur, kami selaku warga Katingan berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi, karena yang rugi adalah masyarakat,” ujar Lini.

    (ar/beritasampit.co.id)