Editor: Akhiruddin
SAMPIT – Dunia Pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) patut berbangga. Ditengah keterbatasan sarana komputer namun SMA PGRI 1 Sampit masih berani melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Pasalnya, selain ada bantuan dari dinas terkait juga keterlibatan para alumni.
“Ada beberapa alumni SMA PGRI 1 Sampit yang ikut berpartisipasi demi menyukseskan pelaksanaan USBN-BK maupun UNBK,” ucap Kepala SMA PGRI 1 Sampit, Santri kepada wartawan beritasampit.co.id, Selasa (16/4/2019).
Atas partisipasi tersebut, pihak sekolah mengucapkan terima kasih karena tanpa diminta namun tetap peduli dengan keadaan sekolah yang memang masih terus berupaya memenuhi kekurangan dalam segi sarana dan prasarana.
“Kami dari pihak sekolah mengucapkan terima kasih, semoga apa yang disumbangkan demi sekolah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar mantan guru SMA Negeri 4 Sampit ini.
Santri menyebutkan, partisipasi atau sumbangan para alumni berupa alat pendingin ruangan laboratorium komputer maupun beberapa perangkat komputer. Yang mana, semua alat tersebut sangat diperlukan ketika ujian berlangsung.
“Berkat adanya partisipasi para alumni SMA PGRI 1 Sampit, kami bisa melaksanakan ujian berbasis komputer. Disamping bantuan para alumni juga ada dari DInas Pendidikan Provinsi Kalteng. Sekarang jumlah komputer PC dan komputer jinjing sekitar 40 unit,” ungkapnya.
Ditambahkannya, ruangan laboratorium komputer tersebut tidak hanya digunakan para siswa SMA PGRI 1 Sampit untuk ujian. Akan tetapi, juga dimanfaatkan warga belajar pendidikan non formal yakni, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati. PKBM itu mengadakan UNBK dengan menumpang mulai 12 hingga 15 April 2019.
“Alhamdulillah, semua sangat bermanfaat dan dirasakan langsung para siswa yang menempuh pendidikan di SMA PGRI 1 Sampit maupun warga belajar PKBM Harati Sampit,” pungkasnya. (arifin/beritasampit.co.id)
