Serba-serbi Pemilu 2019: Tempuh Perjalanan 104 Km Untuk Berikan Hak Pilih (habis)

    Terlepas dari setiap atmosfer persaingan dan militansi antar para pendukung presiden serta calon legislatif toh pada akhirnya semua akan kembali seperti biasa. Siapapun presiden yang terpilih tetap saja kita sebagai rakyat harus bekerja untuk kelangsungan hidup…


    Oleh: Ahmad Prianto Rifansyah


    PALANGKA RAYA – Setelah beberapa waktu menulis dengan tema pemilu 2019 akhirnya pada kesempatan kali ini saya rampungkan sebuah tulisan penutup sekaligus menceritakan perjalanan saya untuk memberikan hak pilih.

    Pagi itu tepatnya pada Rabu (17/4/2019) saya bersiap-siap untuk balik ke kampung halaman untuk memberikan hak suara pada Pemilu tahun ini. Saya menggunakan kendaraan roda dua, berangkat dari kota Palangka Raya menuju desa Saka Mangkahai yang berada di Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

    Perjalanan sepanjang kurang lebih 104 Kilometer tersebut ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam dengan kecepatan rata-rata 60 hingga 80 km perjam. Sepanjang perjalanan pun saya melihat begitu antusiasnya masyarakat yang memberikan hak suaranya di TPS yang kebetulan saya lewati.

    Sesampainya dirumah orang tua, saya tidak langsung ke TPS namun beristirahat sejenak dan beberapa waktu kemudian menuju TPS 4 tempat saya memilih. Sampai disana ternyata antrian cukup panjang sehingga saya agak lama menunggu.

    Setelah nama saya dipanggil akhirnya saya masuk ke bilik suara, tak perlu waktu lama untuk mencoblos di lima surat suara yang diberikan tersebut. Tak sampai lima menit akhirnya saya selesai mencoblos.

    Ada sedikit rasa lega setelah memberikan hak pilih di bilik suara. Terlepas calon legislatif dan calon presiden yang dipilih saya serahkan sepenuhnya kepada mereka yang telah diberi amanah.

    Terlepas dari setiap atmosfer persaingan dan militansi antar para pendukung presiden serta calon legislatif toh pada akhirnya semua akan kembali seperti biasa. Siapapun presiden yang terpilih tetap saja kita sebagai rakyat harus bekerja untuk kelangsungan hidup.

    Jangan berkecil hati bagi kandidatnya yang kalah, toh juga pemilu ini bukan sekali untuk selamanya. Lima tahun kedepan kita juga akan pemilu lagi kok, dan yang pastinya tetap jaga silaturahmi dan jaga keamanan dan ketertiban bersama. (*)

    Penulis adalah wartawan beritasampit.co.id yang bertugas di Palangka Raya.