PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami deflasi pada bulan Agustus 2019 sebesar 0,29 persen yang diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,97 persen) dan inflasi tahun ke tahun (2,31 persen).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Yomin Tofri dalam press release yang dilaksanakan di ruang pertemuan kantor setempat pada Senin (2/9/2019).
“Dari 82 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, 44 Kota mengalami inflasi dan 38 Kota mengalami deflasi. lnflasi tertinggi terjadi di Kudus (0,82 persen) dan deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau (2,10 persen)” ucap Yomin.
Sementara itu kota yang menjadi acuan untuk di Kalimantan Tengah yang mengalami deflasi seperti di Palangka Raya sebesar 0,37 persen dan yang Sampit yang mengalami deflasi sebesar 0,15 persen, kedua kota tersebut menempati peringkat ke- 15 dan ke- 28 deflasi tertinggi ditingkat nasional.
Adapun deflasi di Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (2,14 persen) dan bahan makanan (0,69 persen).
Sementara itu deflasi di Sampit terutama dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (1,66 persen) dan bahan makanan (0,56 persen).
Komponen harga diatur pemerintah (Administred Price) dan harga bergejolak (Volatile Foods) bersinergi dalam menarik menekan indeks harga di Palangka Raya dan Sampit.
(apr/beritasampit.co.id)