Presiden OFI Kutuk Penembak Orangutan di Seruyan

Prof.DR.Birute Mary Galdikas

PANGKALAN BUN – Prof. DR. Birute Mary Galdikas, Presiden Orangutan Foundation International (OFI), mengutuk orang yang menembak orangutan di Seruyan. Bahkan lebih menyedihkan bagi Prof DR Birute karena orangutan nyaris mati karena badannya diterjang 4 peluruh timah senapan angin di Desa Parang Batang Kecamatan Hanau.

“Siapapun orangnya dan dimanapun lokasinya, saya mengutuk keras kalau ada orangutan dianiaya sampai mati. Karena kehidupan orangutan telah dilindungi oleh undang-undang,” kata Prof Birute, saat dikonfirmasi beritasampit.co.id, Kamis (5/11/2019).

Dia juga menghimbau kepada pihak berwajib, agar mengusut tuntas siapa pelaku penembakan kepada orangutan tersebut. “Jangankan untuk menganiaya sampai dibunuh, untuk memelihara orangutan dirumah saja itu tidak boleh karena ada ancaman pidananya,” kata Birute.

Dia menyebutkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Keanekaragaman Hayati Pasal 21, Apabila diketahui memelihata atau menyimpan orangutan, diancam pidana 5 tahun dan denda Rp 100 juta.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Gelar Peringatan Nuzulul Quran 1445 Hijriah

Dijelaskan Dorprawati, bahwa perlindungan terhadap Orangutan tanggung jawab bersama. “Orangutan nya sekarang masih dirawat Intensif di Kelinik OCCQ OFI Desa Pasir Panjang, saya sangat sedih melihat kondisinya ,semoga orangutannya segera pulih dan sehat ,” ungkapnya.

Terpisah, sumber dari OF-UK Indonesia mengatakan Sabtu (30/11/2019) BKSDA Kalteng bersama OF-UK Indonesia melakukan penyelamatan orangutan di Desa Parang Batang, Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan.

Penyelamatan dilakukan berdasarkan laporan yang diterima BKSDA Kalteng pada Sabtu (30/11/2019) pukul 16.33 WIB melalui layanan Quick Response. Randi An Nur, warga Desa Parang Batang, Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan melaporkan kepada BKSDA Kalteng bahwa dia menemukan orangutan yang masuk ke perkebunan sawit milik warga, telah sekarat akibat ditembak senapan angin dan 4 peluruhnya tembus bersarang ditubuh orangutan.

BACA JUGA:   PMMK Berkah Mulai Dilaksanakan, Upaya untuk Berintegrasi dengan Kegiatan Pemerintah Provinsi

Prof.Birute juga menambahkan saat ini orangutan sedang masih sedang dirawat di Klinik OCCQ Desa Pasir Panjang.

“Orangutan nya sekarang masih dirawat Intensif di Kelinik OCCQ OFI Desa Pasir Panjang, saya sangat sedih melihat kondisinya ,semoga orangutannya segera pulih dan sehat, Aamiin,” ungkap Birute.

Terpisah Dorprawati Manager Kampanye OFI,mengatakan OFI sudah lama terus berupaya mengampanyekan pelestarian orangutan melalui sekolah-sekolah di Kabupaten Kobar dan Kabupatn Seruyan.

“Tujuannya agar kita semua ikut menjaga,dan melestarikan hutan dan orangutan.Karena perlindungan terhadap Orangutan tanggung jawab bersama . Dan keperdulian semua pihak diperlukan agar kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali,” ujar Dorprawati.(Man/beritasampit.co.id).