Hubungan antara Virus Corona, SARS dan MERS

Ilustrasi: Virus Corona

SAMPIT – Hingga SAAT ini World Health Organization (WHO) belum menetapkan status darurat atas wabah Virus Corona.

Negara-negara didorong untuk terus memperkuat kesiapsiagaan mereka terhadap keadaan darurat kesehatan sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional (2005), dengan meningkatkan pengawasan mereka terhadap infeksi saluran pernapasan akut yang parah, untuk meninjau dengan cermat setiap pola yang tidak biasa dari kasus itu atau radang paru-paru dan untuk memberi tahu WHO tentang setiap dugaan atau konfirmasi kasus infeksi dengan Virus Corona.

Virus Corona sendiri diyakini muncul akhir tahun lalu disebuah pasar di Wuhan, China, yang secara ilegak menjual satwa liar.

Peneliti China menduga virus mematikan ini berasal dari binatang, seperti ular hingga kelelawar yang ditularkan ke manusia. Kedua binatang itu dijual di pasar makanan laut Huanan (Huanan Seafood Market).

Jumlah kasus yang dikonfermasi, di China naik sekitar 30 persen menjadi 2.744 pada Senin 27 Januari 2020. Dari jumlah tersebut, setengahnya berada di provinsi Hubei, Wuhan.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Pastikan Makanan di Pasar Ramadan Aman di Konsumsi

Meski hingga saat ini belum ada laporan terjadi kematian di negara-negara diluar China, namun kasus virus corona ini bukan saja menyebar di negara-negara di Asia, seperti Hongkong, Makau, Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam, Singapore dan Malaysia, bahkan dilaporkan sudah mencapai Australia, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, serta negara-negara di benua Eropa dan Amerika lainnya.

Infeksi akibat terjangkit virus corona memiliki gejala seperti flu, demam, batuk, kesulitan bernafas atau sesak nafas. Pada kasus yang parah dapat menyebabkan pneumonia, sindrome pernafasan akut, gagal ginjal hingga kematian.

Pihak berwenang China mengatakan, sebagian besar korban yang meninggal akibat virus corona adalah orang tua (usia lanjut) dan mereka yang memiliki riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu.

BACA JUGA:   SPBU Km 8 Tjilik Riwut Sampit Sudah Jalankan Tugas Sesuai SOP Penyaluran BBM Subsidi

Virus corona sendiri dilaporkan pernah menyebabkan penyakit SARS dan MERS. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah penyakit pernafasan yang sangat menular. Pada tahun 2002 lalu, penyakit ini menjadi wabah dan menjangkiti sekitar 8 ribu orang dengan kasus kematian 800 di Tiongkok.

Sedangkan MERS (Middle East Respiratory Syndrome), merupakan wabah serupa di wilayah Timur Tengah pada 2012 lalu.

Kedua penyakit ini (SARS dan MERS) juga disebabkan oleh virus corona, tapi dari jenis berbeda dibandingkan dengan wabah pneumonia saat ini.

Seperti SARS dan MERS, Corona adalah virus RNA (ribonucleic acid), artinya virus ini menjadikan RNA sebagai materi genetiknya, bukan DNA.

Itu artinya, virus corona menyatu dengan DNA inangnya dan dapat bermutasi dengan cepat.

(jun/beritasampit/berbagai sumber)