Sungai Sebangau Bengawan Hitam yang Penuh Misteri

IST/BERITA SAMPIT - Tampak kondisi korban saat setelah kecelakaan di sungai Sebangau, Senin 9 Maret 2020.

PALANGKA RAYA – Dibalik tragis peristiwa kecelakaan di perairan Taman Nasional (TN) Sebangau Senin, 9 Maret 2020 yang mengakibatkan 7 orang meninggal termasuk Dandim 1011 Kapuas. Ternyata, banyak cerita misteri di sungai yang panjangnya sekitar 191,5 kilometer itu.

Sungai Sebangau, yang bentangnya mencapai 200 meter dan mencakup tiga wilayah yaitu Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya ini, merupakan bengawan yang meliuk-liuk di tengah Taman Nasional Sebangau.

BACA JUGA:   Upaya Penanggulangan Bencana BPBPK Ikuti Rapat BNPB

Masih ada delapan sungai lain yang melintasi kawasan konservasi ekosistem gambut seluas 542 ribu hektare tersebut. Airnya yang bewarna hitam pekat mengandung pH 3 dan senyawa polifenol yang punya sensasi rasa pahit.

Sungai Sebangau, merupakan habitat bagi puluhan jenis ular dan reptil yang sebagian merupakan jenis berbahaya dan berbisa, bahkan banyak cerita misteri, salah satunya diungkapkan seorang pencari ikan dikawasan tersebut.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Sebut Panen Raya di Pulang Pisau Alami Peningkatan Dibanding Tahun Lalu

“Suatu hari saya pernah melihat seperti ular besar, sebesar jukung (Perahu kecil) berwarna hitam melintas di dalam air dan menimbulkan riak,” ujar Novri pencari ikan Selasa 10 Maret 2020.

Selain itu menurut masyarakat setempat didaerah sungai Sebangau ada beberapa Patahu (Tempat Keramat) biasanya ada tanda bendera kain berwarna kuning. (Aul/beritasampit.co.id).