Simulasi, Teroris Sandera Penumpang Bandara H Asan Sampit

Berita Sampit
Ist/BERITA SAMPIT - Simulasi tim operasi penaggulangan teror Kopassus, di ruang tunggu penumpang Bandara H Asan Sampit, kamis, 12 maret 2020.

SAMPIT – Sejumlah pelaku teroris dengan menggunakan senjata laras panjang melakukan penyanderaan para penumpang dan petugas Bandara H Asan Sampit. Mereka mengancam, jika keinginannya tidak di penuhi, maka tidak akan segan-segan melakukan tindakkan kekerasan pada sandera.

Dari dugaan, para penyandera merupakan jaringan teroris dunia yang telah mempengaruhi beberapa kelompok teroris di Indonesia, apalagi sejak dilumpuhkannya Santoso membuat sel-sel teroris di indonesia melaksanakan aksi secara acak.

Aksi teror yang terjadi di ruang tunggu penumpang Bandara H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada kamis 12 maret 2020 ini, merupakan simulasi yang dilakukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan melibatkan pasukan Raider dan Kepolisan setempat.

BACA JUGA:   Empat Sekawan Gelapkan Sawit Perusahaan Kompak Masuk Bui

Dalam simulasi tersebut, Bandara H Asan Sampit dikuasai teroris dengan menyandera beberapa penumpang. Kemudian Kepala Bandara meminta bantuan TNI, sementara itu Panglima TNI memerintahkan Satuan 81 Kopassus untuk melaksanakan Operasi penanggulangan teror.

Melalui simulasi tersebut, Komandan latihan teror Letkol Infantri Rizky Marlon Silalahi, menerangkan bahwa untuk wilayah Kalimantan latihan ini telah dilaksanakan secara bergiliran. Beberapa diantaranya Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), Tarakan Kalimantan Utara (Kaltara), Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalseel), sementara itu Kalimantan Tengah (Kalteng) digelar di Sampit.

“Sampit kita lihat memang punya sejarah tentang konflik sosial, mungkin benih-benih kriminalitas yang mungkin eskalasinya bisa meningkat, sehingga kita mewaspadai. Dan kita datang kesini salah satu bentuk latihan memperkenalkan ke masyarakat, bahwa TNI bisa untuk melindungi dan mengayomi masyarakat,” terang Rizky.

BACA JUGA:   Merantau ke Sampit Ingin Buka Usaha, Pasutri Ini Malah Jadi Korban Penipuan

“Kita ada sekitar 70 orang dari Jakarta langsung, satuan kita dari kopassus, terlibat dalam latihan ini,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengimbau pada masyarakat Kotim, agar tetap menjaga stabilitas keamanan, tidak terpengaruh dengan hal-hal yang berbau dengan separatis ataupun kelompok radikal, sehingga sama-sama menjaga keutuhan dan menjaga kedaulatan NKRI.

(Cha/beritasampit.co.id)