Rupiah Rontok, Masyarakat Diminta Jangan Tarik Uang Secara Serempak di Bank

Ilustrasi Rupiah. Istimewa

JAKARTA— Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di pasar spot terpantau anjlok 362 poin atau 2,38 persen ke level Rp15.585 per dolar AS pada Kamis (19/3/2020) pukul 14.00 wib.

Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dollar AS sejak Februari 2020 lalu.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendesak Bank Indonesia (BI) melaksanakan strategi jitu, agar dapat mendongkrak nilai rupiah yang saat ini berada pada level terendah sejak 16 Juni 1998 itu.

BACA JUGA:   Banggar DPR RI: Ramadan Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Saya berharap BI dapat mendongkrak nilai rupiah agar dapat stabil kembali,” tutur Bamsoet, Kamis, (19/3/2020).

Pelemahan rupiah tersebut juga didorong kekhawatiran investor global terhadap penyebaran virus corona yang semakin melunjak di Indonesia.

Untuk itu, Mantan Ketua DPR RI menghimbau segenap masyarakat agar tidak berspekulasi dengan dolar yang dapat berakibat melemahnya nilai tukar rupiah tersebut.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Mendesak Kementerian ESDM Kaji Ulang PJUTS yang Bermasalah

Politikus Golkar meminta masyarakat untuk bersikap tidak panik dalam situasi kritis saat ini, mengingat sebelumnya Indonesia juga sudah pernah menghadapi krisis ekonomi.

“Mengimbau masyarakat tidak menarik uangnya yang berada di bank secara besar-besaran (rush money) yang dapat menyebabkan bank kolaps,” pungkas Bambang Soesatyo.

(dis/beritasampit.co.id)