Mudik Saat Pandemi Covid-19 Dinilai Berpotensi Berikan Mudarat Lebih Besar

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Masrawan.

PALANGKA RAYA – Mudik atau pulang ke kampung halaman saat Ramadan dan lebaran menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua dan sanak keluarga. Namun, mudik dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti saat ini, cenderung memberikan mudarat yang lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Ini disebabkan, penyebaran Covid-19 berpotensi akan lebih meluas jika masyarakat melakukan mobilitas. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Masrawan saat di hubungi via whatsapp, Selasa 28 April 2020.

“Potensi penyebaran Covid-19 harus kita antisipasi. Mudik bisa menjadi salah satu faktor. Sehingga, mudik saat pandemik dinilai lebih banyak mudaratnya. Sebab, mudik bisa menjadi sarana tersebarnya Covid-19 ke kampung. Kalau kita sayang keluarga di rumah, sayang sama orang tua dan saudara di kampung, tahun ini jangan mudik. Silaturahim bisa kita jalin dengan cara lain, misalnya melalui sambungan telepon atau lainnya,” pungkas Masrawan.

BACA JUGA:   Bubarkan Aksi Tawuran, Ditsamapta Polda Kalteng Amankan Puluhan Remaja

Ia mengakui bahwa mudik sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun, meski mungkin dirasa berat, kebijakan pemerintah memberlakukan larangan mudik itu diambil demi kebaikan masyarakat Indonesia ditengah kondisi pandemi Covid-19. Kebijakan itu diterapkan demi menjaga kesehatan bersama.

“Memang masyarakat kita, termasuk saya dan keluarga, dalam kondisi normal, kalau pertengahan Ramadan biasanya sudah bersiap untuk pulang kampung. Enak rasanya puasa bersama keluarga di kampung, bersama saudara-saudara semua, apalagi menjelang Idul Fitri. Tapi, kita tahu bersama bahwa situasi sekarang tidak memungkinkan. Dan pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik,” tuturnya.

BACA JUGA:   Kedaulatan Pangan Harus Dimulai Dari Swasembada Pangan

Dia berharap, larangan mudik ini tidak mengganggu kekhidmatan bulan Ramadan. Sebaliknya, masyarakat bisa fokus menjalani ibadah di rumah selama bulan Ramadan, “Mudah-mudahan ini tidak mengurangi kegairahan dan semangat ibadah di bulan Ramadan. Mari semarakkan Ramadan, dengan beribadah di rumah saja,” katanya. (Hardi/beritasampit.co.id).