Banjir Kembali Melanda Muara Teweh, Warga Terpaksa Berkemas Hingga Beraktivitas Gunakan Sampan

BANJIR : SHP/BERITA SAMPIT - Kondisi banjir yang menggenangi Jalan Flores Muara Teweh, Rabu 29 April 2020 siang.

MUARA TEWEH – Banjir kembali melanda Kota Muara Teweh dan sejumlah wilayah sekitarannya, yang ada di Kabupaten Barito Utara. Dimana, banjir tersebut datang sejak dari tengah hari kemarin Selasa 28 April 2020.

Dari pemantauan awak media beritasampit.co.id, bahwa kondisi banjir itu khususnya yang berada di dalam Kota Muara Teweh, sudah merendam sejumlah Jalan dan Gang.

Seperti wilayah Kecamatan Teweh Tengah, untuk Kelurahan Melayu, Jalan Imam Bonjol, dan Merak, air sudah merendam dengan ketinggian 50 sampai dengan 60 cm. Sehingga akses pada kedua Jalan tersebut, sudah tak bisa dilintasi lagi.

Jalan Dahlia juga sudah mulai tergenang, namun belum tinggi debit airnya. Sehingga untuk saat ini, masih bisa dilewati. Sementara beberapa Gang yang ada di sekitaran itu juga tak luput dari rendaman banjir, seperti Gang Paraguai dan Gang Citra sudah tergenang.

Selain dari lokasi itu, yang menjadi langganan utama menerima banjir duluan biasanya pada sekitaran wilayah tersebut dan juga di bilangan Jalan Flores dan Gang Muara Teweh Teater (MT), dengan ketinggian air mencapai 40 sampai dengan 50 cm. Sehingga motor dan mobil sudah tak bisa juga melintas, dan warga sudah beraktifitas menggunakan sampan untuk keluar masuk wilayah tersebut.

Dikatakan warga setempat, Saprudianto, adapun Jalan Mawar serta beberapa Gang yang ada di dalamnya, seperti Gang Anggrek, Ayuza I, II dan III sudah terendam banjir dengan ketinggian 50 cm. Jalan Sangaji Hulu menuju Jalan Temanggung Surapati, sebagian sudah terendam, namun masih bisa dilintasi untuk sementara waktu.

Sementara di Jalan Panglima Batur sampai Jalan Simpang Perwira, tepi siring Water Front City kota Muara Teweh, juga sudah terendam. Air disekitaran Jalan tersebut, mencapai 30 sampai dengan 40 cm. Dan sebagian aktifitas toko di sekitaran itu juga, sudah mulai berkemas pemiliknya.

“Jalan dua tempat itu, sudah tak bisa dilewati lagi karena sudah dalam. Sehingga saya kalau mau pulang dari kantor, harus memutar arah,” kata anggota Polres Barito Utara Tri Susilo, Rabu 29 April 2020, siang saat diwawancarai.

Selain dari lokasi tersebut, beberapa desa dan kelurahan juga sudah tergenang. Seperti Kelurahan Jambu, dan wilayah Karengan, Juking Kecamatan Teweh Baru, daerah pinggirannya terendam. Debit air mencapai 100 sampai dengan 145 cm ukuran meter air BPBD yang dipasang di daerah tersebut.

Adapun kelurahan yang ada di Kecamatan Lahei, seperti Lahei I sudah terendam, dan Lahei II sebagian serta Lahei III juga sudah terendam. Bahkan banjir sudah rendam sebagian rumah warga, hingga warga terpaksa berkemas.

“Air ketinggiannya mencapai 50 sampai dengan 60 cm, dan saya sudah mulai berkemas karena memang rumah ada di dataran rendah,” kata Tata Andika warga yang juga Wakil Ketua Karang Taruna Kecamatan Lahei.

Begitu juga di Desa Benao baik Hulu dan Hilir, air sudah merendam jalan. Bahkan, Jalan yang menghubungkan antar desa di wilayah seperti Desa Papar Pujung, Teluk Malewai, Jangkang Baru, Lama, Luwe Hulu, Hilir dan Nihan Hulu serta Hilir terputus sudah karena banjir.

Sementara untuk daerah di Kecamatan Teweh Selatan, Montallat, desa yang ada di daerah pinggirannya belum terpantau apakah banjir juga atau belum saat berita ini di rilis. (Shp/beritasampit.co.id).