Sambil Kuliah Buka Lapangan Kerja, Ini Kisah Sukses Gadis Cantik Asal Kobar

IST/BERITA SAMPIT - Widyawati Dewi, entrepreneur muda asal Kotawaringin Barat.

PALANGKA RAYA – Menjadi pengusaha muda merupakan keinginan para muda-mudi saat ini. Namun, menjadi pengusaha sukses tidaklah mudah. Apalagi, jika usaha itu dilakukan saat masih menjadi mahasiswa. Dimana harus membagi waktu yang ada untuk berbisnis dan mengharuskan mengerjakan tugas kuliah yang semakin menumpuk.

Pada kenyataannya, menjadi pembisnis dan dibarengi dengan perkuliahan bukanlah hal yang mudah. Namun yang satu ini mampu menjalani 2 profesi sekaligus yaitu sebagai mahasiswa dan juga merupakan seorang pengusaha muda.

Widyawati Dewi seorang mahasiswi semester enam Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Palangka Raya (UPR). Perempuan yang lahir di Kotawaringin Barat (Kobar) ini berhasil menjadi pengusaha muda sukses dibangku kuliah.

Ceritanya berawal dari keisengannya meracik sebuah olahan berbahan kunyit untuk dijadikan masker wajah. Seiring berjalannya waktu mahasiswi 21 tahun ini berhasil mengembangkan usahanya, alhasil brand yang diperjualkannya laris dipasaran.

Sebelumnya, Widya pernah berwirausaha dengan memperjualkan produk online saat masih dibangku SMA dan inilah menjadi bekal untuk mendirikan usaha Masker Organik khas bangsawan jaman dulu yang ia namai Qwendy.

Dengan Qwendy ia telah membuka 147 lapangan pekerjaan yang terdiri dari karyawan produksi, reseller, agen dan distributor yang tersebar diseluruh Indonesia.

BACA JUGA:   PMMK Berkah Mulai Dilaksanakan, Upaya untuk Berintegrasi dengan Kegiatan Pemerintah Provinsi

Dengan jerih payahnya mahasiswa satu ini juga menyandang Juara 3 sebagai Duta Muslimah Preneur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Bukan hanya itu ia juga memimpin organisasi ekstra kampus yaitu sebagai Ketua Koalisi Muda Kependudukan Provinsi Kalteng periode 2017-2021 dan menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) KI Hajar Dewantara Komisariat UPR.

Wanita dengan kesibukanya berkuliah, berbisnis, dan berorganisasi ini membiayai kuliahnya dengan hasil usahanya sendiri. Produk yang dibuatnya pun juga banyak meraih penghargaan dibidang akademik dan non-akademik. Tahun 2019 mendapatkan kurang lebih 10 penghargaan berkat hasil coba-coba dan mau mengasah kemampuannya.

Kagetnya ditahun 2020 ini Widya banting stir dengan mencoba usaha kuliner. Dengan mendirikan Stand Bobba dengan Brand Menyadi Bobba Cheese di Pangkalam Bun, dan telah mendirikan 2 Stand Bobba.

Ia juga membuka rumah makan Kesultanan di Jl Sisingamangaraja Kota Palangkaraya tepat didepan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH). Walaupun dengan kesibukan yang ada ia tetap mempertahankan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan selalu menjadi yang tertinggi.

Widya mengungkapkan, usia muda bukan menjadi penghalang cita-cita seseorang untuk mengasah dan berkeinginan menjadi wirausaha yang sukses. Ia berharap setelah wisuda nanti ia bisa membuka lapangan pekerjaan dan menjadi energi positif untuk lingkunganya.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

Tidak berpengaruh ketika berbisnis sambil kuliah, justru akan lebih permudah memahami materi yang disampaikan diperkuliahan. Saat ini widya membuka seluas-luasnya bagi seluruh mahasiswa dan masyarakat umum yang mau usaha di rumah saja dimasa pandemi ini dengan omzet jutaan perbulan bisa gabung bersama tim Qwendy untuk menjadi reseller, agen dan distributor dengan modal Rp 15.000.

“Tidak ada kata tidak ada modal, modal utama adalah niat dan usaha,” ujar Widya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Rinto Alexsandro mengungkapkan kebanggaanya, serta ia berharap Widya bisa menjadi contoh untuk yang lainnya dan mampu membantu orang disekitarnya dengan membuka lowongan pekerjaannya.

“Kami berharap mahasiswa kami bisa mencontoh mahasiswi tersebut berani membuat produk, berani berbisnis, berani mengambil resiko. Bisa menyeimbangkan kuliah, bisnis, memproleh prestasi di bangku perkuliahan dan menjadi lulusan terbaik. Sehingga lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Palangka Raya bisa membuka lowongan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran bukan para pencari kerja,” tutur Rinto. (Aris/beritasampit.co.id).