Bupati Seruyan Minta Masyarakat Ikut Bantu Pemerintah dalam Penanganan Karhutla

AHMAD/BERITA SAMPIT - Foto bersama usai menggelar Apel Gabungan kesiapsiagaan penanganan Karhutla di Kabupaten Seruyan.

KUALA PEMBUANG – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia menjadi sorotan dunia Internasional, dimana salah satunya yang paling merasakan dampaknya adalah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Pada tahun 2019 Kalimantan Tengah (Kalteng) sendiri merupakan salah satu daerah yang cukup banyak hutan dan lahan ikut terbakar, Sementara, Kabupaten Seruyan menduduki peringkat kedua dalam kebakaran hutan dan lahan pada 2019 lalu.

Bupati Seruyan Yulhaidir mengaku, tidak ingin kejadian serupa terulang kembali pada tahun 2020 ini, bahkan dia juga meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar turut membantu dalam penanganan Karhutla di Kabupaten Seruyan ini.

BACA JUGA:   Dishut Kalteng Peringati Hari Bakti Rimbawan ke-41: Peran Rimbawan dalam Pemanfaatan SDA, Bersatu dalam Merawat Lingkungan

“Kita wajib meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan, agar kejadian tahun 2019 dimana Kabupaten Seruyan menduduki peringkat kedua dalam kasus kebakaran hutan dan lahan, diharapkan tidak terulang kembali,” katanya.

Menurut Bupati Seruyan, bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman yang nyata bagi Indonesia, khususnya lagi di Bumi Gawi Hatantiring.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Kabupaten Seruyan terdapat hutan dan lahan kosong yang begitu luas, sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” sebut orang nomer satu di Kabupaten Seruyan ini.

Untuk itu, dia berharap agar seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan secara terpadu agar Karhutla ini tidak terulang kembali, “Karena ini banyak kerugian bagi kita semua,” tegasnya.

(ASY/beritasampit.co.id)