Tanah Jembatan Perbatasan Kabupaten Kotim-Seruyan Longsor

LONGSOR : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Tanah disekitar jembatan penghubung Kotim-Seruyan terlihat longsor. 

SAMPIT – Para pengguna jalan khususnya perbatasan antara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ke Seruyan diharapkan berhati-hati. Pasalnya, di sekitar Jembatan Sepanjang terdapat tanah yang sudah longsor.

Pantauan Berita Sampit, ada beberapa jembatan penghubung antara dua kabupaten. Namun disayangkan, hampir semua tanah yang ada disekitar jembatan telah longsor.

Hal itu terkesan, pengerjaan proyek yang telah menelan dana miliaran rupiah terlihat asal-asalan dan diduga tanpa memenuhi standar proyek.

Bukti di lapangan, semestinya dibuatkan bangunan bersayap kiri kanan jembatan yang panjang untuk menahan agar tanah tidak mudah longsor. Faktanya, ada yang tidak mengindahkan ketentuan tersebut.

BACA JUGA:   Sejumlah Posko Pengamanan Lebaran di Kotim Akan Didirikan

Kepala Desa Ujung Pandaran, Kecamatana Teluk Sampit Aswin Nur mengatakan, tanah longsor cukup parah ada di Dusun Kalap Cabang berbatasan dengan dusun di Seruyan.

“Yang paling parah diperbatasan antara Kotim dan Seruyan,” ucapnya kepada wartawan beritasampit.co.id saat meninjau lokasi tanah longsor diperbatasan, Selasa 30 Juni 2020.

Meskipun belum ada korban jiwa, Aswin berharap, agar tanah longsor disekitar jembatan segera ditimbun kembali setidaknya memasang rambu-rambu agar pengguna jalan mengetahui adanya tanah longsor.

BACA JUGA:   Kapolda Kalteng Ajak Masyarakat Kotim Samakan Pemahaman Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman

“Ini jalan provinsi dan tanggung jawab provinsi. Kami pemerintah desa hanya melaporkan bahwa tanah longsor disekitar jembatan sudah kian parah,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, Pemprov Kalteng sudah menganggarkan dana untuk perbaikan jembatan terutama dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Samuda menuju Kecamatan Teluk Sampit. Akan tetapi, belum diketahui berapa besaran anggaran tersebut.

Anggaran tersebut diperuntukan pembangunan jembatan box culvert salah satunya di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan MHS, Samuda dan Desa Basawang, Kecamatan Teluk Sampit.
(ifin/beritasampit.co.id)