Tempat Sakralnya Terusik, Masyarakat Adat Gunung Purei Gelar Mubes

IST/BERITA SAMPIT - Musyawarah Besar yang dilakukan secara Adat di Betang Olo Lio, Jumat 17 Juli 2020.

MUARA TEWEH – Terjadi pengerusakan alam yang merupakan tempat yang dianggap sakral oleh penganut agama Hindu Kaharingan. Situs yang sangat sakral itu disebut Peyuyan, yang diduga sudah dirusak oleh pihak perusahaan. Hal ini membuat masyarakat adat desa se-Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara resah dan bereaksi.

“Kami kemarin Jumat 17 Juli 2020, mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) yang dihadiri oleh perwakilan sebelas Desa se-Kecamatan Gunung Purei,” kata Dedi Kiswanto selaku Pemuda Adat Desa Mea, kepada berita sampit.co.id, Sabtu 18 Juli 2020 malam.

Dalam Mubes tersebut dihadiri langsung Pemerintahan Desa dan masyarakat Muara Mea, Berong, Payang, Baok, Lampeong 1 dan 2, Lawarang, Linon 1 dan 2, Tanjung Harapan, serta Majelis Resort Hindu Kaharingan Kecamatan Gunung Purei, dan beberapa tokoh Adat maupun masyarakat Desa masing-masing.

“Jadi rapat kita laksanakan di Betang Olo Lio, dan dibuka langsung oleh Damang Sahayun selaku pemangku Adat tertinggi di Kecamatan Gunung Purei,” urainya.

Dalam rapat itu sudah menemukan beberapa kesepakatan, yang diputuskan dan dikaji secara bersama pada forum tersebut. Kesepakan itu antara lain; bahwa Gunung Lumut, Peyuyan dan Penyenteaw serta situs-situs sakral lainnya tidak boleh dirusak oleh siapapun. Lembaga Agama seperti Majelis Agama Hindu Kaharingan (MAHK), dan lembaga Adat secara bersama akan denda pihak ke tiga yang terbukti melakukan pengerusakan.

“Bahkan juga apa bila ada pihak yang merusakan, maka akan kami lakukan peradilan sesuai dengan Hukum Adat setempat,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua BPHD Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Kabupaten Barito Utara mendukung dan mengapresiasi Musyawarah Besar tersebut, dan meminta semua pihak dapat terlibat dalam menjaga warisan leluhur sakral yang diakui oleh Masyarakat Hindu Kaharingan.

“Kita mendukung dan apresiasi atas Mubes tersebut, dan nanti kita juga akan melakukan koordinasi dengan PW AMAN Kalteng dan PB di Jakarta, untuk langkah apa yang harus diambil dalam kasus tersebut,” tukasnya di dampingi Saleh Purwanto SE selaku Deputi Umum BPHD AMAN Barito Utara di Sekretariat Jalan Kelapa Sawit II Muara Teweh. (Shp/beritasampit.co.id).