Protes Hasil Pemilu, Aksi Unjuk Rasa di KPU Ricuh

SIMULASI MASSA : IM/BERITASAMPIT - Pelatihan Simulasi Sistem Pengamanan Kota yang dilakukan oleh Polres Kotim jajaran yang juga melibatkan personil dari batalion B pelopor brimob Polda Kalteng.

SAMPIT – Ratusan massa menggelar aksi demo di depan kantor Komisi KPU Kotawaringin Timur (Kotim), Minggu 26 Juli 2020. Kedatangan massa aksi disebabkan karena merasa tidak puas atas hasil Pilkada 2020.

Kondisi yang awalnya aman terkendali semakin malah semakin memanas. Massa aksi demo akhirnya mulai bersitegang dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan KPU Kotim. Dikarenakan kondisi semakin lama bertambah memanas, aparat keamanan kembali ditambah dengan anggota Batalion B pelopor Brimob Polda Kalimantan Tengah (Kalteng)

Situasi yang semakin panas dan massa mulai mengamuk serta pembakaran. Tim Sabhara Polres Kotim bersama Satuan Brimob Polda Kalteng pun akhirnya diturunkan untuk membubarkan massa, tidak sampai disitu anggota kepolisian juga menambahkan kekuatan dengan menggerakkan dua unit mobil water canon.

Situasi yang terjadi ini bukanlah kejadian massa aksi demo yang sebenarnya. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dilakukan oleh anggota Polres Kotim bersama batalion B pelopor brimob Polda Kalteng.

BACA JUGA:   BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Pihak Kecamatan Sosialisasikan Manfaat Jaminan Sosial

Kapolres Kotim AKBP Abdoel Haris Jakin seusai latihan menjelaskan kegiatan itu guna untuk mengetahui kesiapan siagaan Polres jajaran dalam rangka pengamanan Pilkada pada 9 Desember 2020 yang di laksanakan di stadion 29 November Sampit.

“Simulasi ini kami gelar untuk menangani massa aksi demo, ada beberapa tahapan yang dilakukan di lapangan. Dimulai dari tindakan menjelekkan calon lain saat kampanye hingga menimbulkan ketidaksukaan dari pendukung calon lain,” jelas Kapolres AKBP Abdoel Haris Jakin, Minggu di Sampit.

Kapolres yang juga turut langsung hadir melihat latihan para anggotanya kembali menjelaskan, dalam simulasi itu juga dilakukan penanganan pengamanan saat terjadinya kerusuhan saat pencoblosan. Pengawalan kotak suara kembali ke kantor KPU dan di tengah jalan di hadang oleh sekelompok orang.

BACA JUGA:   SMP Negeri 2 Sampit Bagikan Takjil untuk Masyarakat

Selanjutnya, anggota juga mendemonstrasikan bagaimana langkah-langkah ketika menghadapi massa aksi demo yang merasa tidak terima dengan kekalahan calon yang ia dukung. Hingga akhirnya terjadi dorongan dengan massa aksi demo dengan petugas di lapangan.

“Dalam simulasi itu juga memperlihatkan, apabila pendemo sudah sampai melakukan tindakan amuk massa, maka dilanjutkan dengan tindakan lain guna mengamankan situasi dan kondisi di lapangan. Kendati demikian kita tidak mengharapkan situasi rusuh tersebut terjadi dalam perhelatan Pildaka. Kegiatan pelatihan ini di gelar untuk simulasi pada Hari Selasa depan ini” jelas Kapolres yang akrab dikenal dengan nama Haris ini.

(im/beritasampit.co.id).