Cerita Andi Rizal, ‘Seniman’ Gigi yang Terlupakan di Kobar

Man/BERITA SAMPIT - H Andi Rizal saat akan memasang gigi pasiennya.

PANGKALAN BUN – Tak ada yang ingin giginya bermasalah, tapi ada banyak faktor yang membuat seseorang kehilangan giginya, mulai dari kerusakan gigi, penyakit gusi, hingga cedera.

Untuk menggantikannya, seseorang bisa menggunakan gigi palsu permanen. Profesi ini pun banyak dijumpai, salah satunya di kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng.

“Untuk jadi ahli permak gigi palsu, tidak mudah,” kata H Andi Rizal, ahli Gigi Palsu, yang sudah tersohor di Pangkalan Bun saat dibincangi beritasampit, Senin 14 September 2020.

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

Menurut H Andi Rizal, semua ahli gigi boleh dikatakan ‘seniman’ yang terlupakan. “Kenapa saya mengatakan seniman, karena tiap hari kerjanya harus mikir, menciptakan dengan teliti, sebuah bentuk gusi untuk tempat gigi,”ujarnya.

Untuk membuat bentuk gusi, sama seperti seniman yang membut patung mini dari tanah liat. Misal membuat bentuk burung atau binatang lainnya. Setelah tanah liat membentuk burung, kemudian diukir di haluskan dan direka.

“Nah, membuat sepasang gigi palsu atau menambal gusi yang giginya ompong, juga sama sebelumnya harus dibentuk dulu. Setelah sebuah gusi membentuk, kemudian gusi palsunya dipasang gigi, mulai dari gigi bagian depan sampai gigi bagian belakang. Biasanya jumlah gigi sekitar 16 gigi,atau disesuaikan dengan lebar mulut pasien,” ungkap Andi Rizal.

BACA JUGA:   Bulan Ramadan, Kapolres Kobar Imbau Personel Tak Kendur Jaga Kamtibmas

Setelah bentuk gusi dipasang satu setu gigi, kemudian diatur dipaskan dengan mulut pasien bagian atas atau bawah. Setelah pas, kemudian masuk proses penghalusan bagian gigi, dan dipaskan lagi.

“Setelah, kata pasien sudah pas ya sudah selesai,” pungkasnya

(man/beritasampit.co.id).