Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

IST/BERITA SAMPIT : Inilah pengamen music dadakan pembangun sahur para remaja di Kota Kumai.

Penulis: Maman Wiharja

Bulan suci Ramadan, di Kota Cirebon Jawa Barat bukan hanya bertabur sedekah atau takjil untuk buka puasa, tapi juga bertabur musik “Obrog-Obrog “ pembangun sahur. Music Obrog-obrog pembangun sahur ini ternyata bukan hanya ada di Kota Cirebon, tetapi juga ada di Kota Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantang Tengah.

Adapun peralatan Musik Obrog-Obrog (Khas bahasa reang Cirebon) terdiri dari gitar, piano tiup, gendang dari kulit balon, dan kecrek, serta peralatan dapur kalau dipukul bunyinya nyaring, dan para pengamennya bebas,  ada anak SD, SMP, SLTA, Bapak-bapak sekitar 11 sampai 12 orang .

Sementara Musik Pembangun Sahur yang dibawakan anak-anak remaja di Kota Kumai, peralatan musiknya menggunakan barang-barang bekas yang cocok untuk ditabuh, seperti panci bekas, mangkok almunium bekas, panci yang sudah bocor, ada juga yang membawa Gendang, dengan kulit Gendangnya dari kulit ban bekas  yang tipis.

“Lumayan lah Pak, rombongan para pemusik pembangun sahur yang mulai brgerak sekitar pukul 01.30 WIB atau Pukul 02.00 WIB,  lewat jalan raya dan gang-gang besar di Kota Kumai. Selain menghimbur juga manfaatnya  bisa membangunkan warga yang akan makan sahur,“ kata Jamberi warga Kumai, saat dibincangi beritasampit.com, Senin 25 Maret 2024.

BACA JUGA:   Pj Bupati Kobar Buka Pasar Wadai, H. Budi Santosa : Sebentar Lagi Akan Digelar Pasar Murah Ramadan

Seperti yang dialami penulis di Cirebon, pada tahun 1987 saat baru jadi wartawan 1 tahunan, dan masih kuliah di Universita Swadaya Gunung Jati ( Unswagati ), penulis punya ide untuk mengundang seluruh pengamen musik obrog-obrok se-Kotamadya Cirebon untuk di Festivalkan melalui pawai keliling Kota Cirebon.

“Wah bagus juga ente punya ide, memeriahkan malam taqbiran diwarnai pawai musik obrog-obrok yang melantunkan irama religi,“ kata Walikota Cirebon H. Dasa Warsa (Almarhum), kepada penulis  saat menyampaikan proposal bantuan anggaran untuk biaya piagam dan piala Festival Musik Pembangun Sahur Ramadhan didampingi teman kuliah Jojo Sutarjo, yang juga wartawan, sekarang mantan Dosen dan Wakil Rektor.

BACA JUGA:   Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman Menerima Penghargaan Inspiring Profesional and Leadership Awards 2024 dari Asean Choise

Kemudian untuk mengirit biaya, penulis bentuk panitia inti hanya ada 2 orang yakni penulis dan teman (Jojo Sutarjo), yang dibantu 3 orang teman mahasiswa yang doyan hiburan.

Penulis masih ingat, saat didatangi Polantas dari Polresta Cirebon, saat akan dibuka oleh Pak Walikota.

Polantas menanyakan berapa jumlah panitia di lapangan. Karena malam takbiran ramai oleh orang  yang hadir dan lalu-lalangnya sejumlah mobil Pick Up terbuka, yang mengangkut orang sambil takbiran. Penulis langsung spontan, menjawab kepada Polantas. “Itu Pak, dilapangan ada 10 orang dan yang pakai mobil pick up terbuka juga itu dewan juri Pak,“ jawab penulis. Padahal yang ditunjuk penulis bukan panitia melainkan warga yang nonton dan yang takbiran keliling pakai mobil bak terbuka.

Itulah kenangan indah penulis, yang kali pertama menggelar Festival Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ramadan di Jawa Barat baru ada di Kota Cirebon.