Kantongi Restu Orang Tua Murid, 4 SMP di Banjarmasin Akan Dibuka

IST/BERTA SAMPIT - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasi, Totok Agus Daryanto

BANJARMASIN, KALSEL – Dengan persiapan Protokol Kesehatan yang ketat sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin akan dibuka.

Pembukaan sekolah ini bukan tanpa proses, setelah melalui beberapa tahapan seperti kuisoner yang dilakukan secara daring kepada orang tua atau wali murid akhirnya ada 4 SMP yang sudah dinyatakan siap.

SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 31 sudah mendapatkan restu dari orang tua atau wali murid yang menginginkan pelajaran tatap muka dilaksanakan.

“Kami optimis Kamis atau Jumat ini sudah mengantongi ijin dari Plt Walikota Banjarmasin Pak Hermansyah karena kami sudah menargetkan Senin depan bisa terlaksana,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasi Totok Agus Daryanto, Rabu 11 November 2020

Dirinya juga menjelaskan dengan menerapkan Prokes yang ketat kapasitas kelas hanya diisi 30 persen. Artinya, siswa masuk kelas secara bergiliran. Perkara sarana untuk penerapan protokol kesehatan, sudah pasti menjadi syarat wajib.

“Tiap kelompok dijadwalka. dua kali turun ke sekolah dengan durasi belajar 11 jam per pekan sisanya belajar dari rumah,” Beber orang nomor satu di Disdik Banjarmasin

Dirinya juga mengatakan untuk saat ini kita SMPN 7 Banjarmasin yang akan dijadikan percontohan dan segera SMP yang lain menyusul

Sementara itu Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Banjarmasin Kabul mengatakan saat ini mereka sudah menyiapkan 30 titik tempat mencuci tangan

Dirinya juga mengatakan tiap rombel (rombongan belajar) dibagi tiga kelompok. Kelompok pertama masuk Senin dan Kamis. Kelompok kedua masuk Selasa dan Jumat. Lalu kelompok ketiga pada Rabu dan Sabtu. Tujuannya, agar satu kelas bisa diisi 11 siswa saja. Agar mudah menjaga jarak selama belajar.

“Satu kelompok dua kali turun ke sekolah dengan durasi belajar 11 jam per pekan. Sisanya belajar dari rumah, selain itu untuk memasuki lingkungan sekolah, bukan hanya suhu badan siswa yang dicek, tapi juga masker yang dipakai. Kalau tak standar, akan diganti dari sekolah,” pungkas Kabul.

(Mery Triyana/beritasampit.co.id)