Perlu Konsistensi Pemerintah dalam Penegakan Protokol Pengendalian Covid-19

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Dok: Istimewa

JAKARTA– Inkonsistensi dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah meningkat, hal tersebut diduga menyebabkan lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) mengatakan bahwa penegakan disiplin masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan harus terus dilakukan.

“Dalam dua hari terakhir tercatat lonjakan kasus positif Covid-19 hingga menembus angka 5.000-an. Upaya pengendalian yang konsisten dan penegakan disiplin menjalankan protokol kesehatan harus terus dilakukan,” kata Rerie, Minggu, (15/11/2020).

Mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada 12, 13, 14 November, jelas Lestari, berturut-turut tercatat penambahan 4.173, 5.444 dan 5.272 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA:   Kritisi SKK Migas, Mukhtarudin: Target Produksi Minyak 1 Juta Barel pada 2030 Hanya Mimpi

Menurut Rerie, terjadi tren lonjakan kasus positif Covid-19 di akhir pekan ini. Sejumlah ahli epidemiologi memperkirakan lonjakan kasus itu terjadi sebagai dampak dari pelaksanaan cuti bersama dua pekan lalu.

Berdasarkan kenyataan tersebut, Rerie berujar sudah saatnya para pemangku kepentingan dalam pengendalian Covid-19 konsisten dalam menegakkan aturan.

Karena, lanjut Rerie, sudah dua kali momen libur panjang dengan banyak kerumunan terjadi, pada pertengahan Agustus 2020 dan awal November 2020, menghasilkan lonjakan kasus positif Covid-19.

Namun sangat disayangkan fakta tersebut di atas kurang direspons dengan baik. Bahkan, ujar Rerie, sejumlah pihak yang bewenang dalam pengendalian Covid-19 terkesan melakukan pembiaran ketika ada sekelompok orang menciptakan kerumunan di area publik.

BACA JUGA:   Prabowo-Gibran Resmi Menang Pilpres 2024

“Terkesan tebang pilih dalam penegakan aturan. Pemerintah seyogianya konsisten dalam menegakkan protokol pengendalian Covid-19,” imbuhnya.

Politikus NasDem itu bilang tindakan inkonsisten tersebut, berpotensi meruntuhkan kepercayaan publik terhadap para pemangku kepentingan dalam pengendalian Covid-19.

“Padahal, untuk meningkatkan upaya pengendalian Covid-19 perlu kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat,” pungkas Lestari Moerdijat.

(dis/beritasampit.co.id)