Anggaran Beasiswa Mahasiswa Diusulkan Rp 16 Miliar

Wawancara : Hardi/BERITA SAMPIT - Kasubag Penyusunan Program Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Tutang, Senin 15 Maret 2021.

PALANGKA RAYA – Dalam rangka memaksimalkan pendidikan di Provinsi Kalteng di masa pandemi covid-19, Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng melakukan berbagai upaya salah satunya beasiswa untuk mahasiswa, hal ini disampaikan oleh Kasubag Penyusunan Program Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Tutang, saat ditemui di ruang kerjanya di Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Senin 15 Maret 2021.

“Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalteng, selalu memperhatikan pendidikan yang ada di Kalteng ini bisa berjalan dengan semestinya, dan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalteng telah berupaya untuk mendukung semaksimal mungkin pendidikan ini baik dari segi anggaran, meskipun dalam kondisi sulit seperti ini,” ucapnya.

BACA JUGA:   Siswa Bagikan Takjil, Kadisdik Kotim: Menanamkan Pendidikan Karakter

Tutang menambahkan pada tahun 2021 ini pihaknya mengajukan beasiswa sekitar 16 miliar untuk bantuan biaya pendidikan. Selain itu kita juga dalam pengajuan itu harus melihat kondisi di daerahnya, apabila itu dikabulkan maka akan kita lanjutkan.

“Misal pengajuan beasiswa itu tidak bisa dilanjutkan, maka kita tidak bisa memaksa karena kita juga harus melihat kondisi saat ini. Misal apabila itu dikabulkan maka akan dilihat petunjuk teknisnya (juknis) bagaimana,” lugasnya.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tak Ada Kejelasan, GMKI Cabang Palangka Raya Akan Segera Gelar Aksi

Dalam hal ini penerima beasiswa itu harus mahasiswa yang masih aktif kuliah, dengan memberikan keterangan aktif dari perguruan tingginya, dan prosesnya itu berdasarkan usulan dari perguruan tingginya. Selain itu beasiswa itu akan lebih ditekankan kepada mahasiswa yang kuliah di Kalteng, hal itu dikarenakan mahasiswa yang kuliah di luar Kalteng dianggap mampu dari segi finansial.

“Selain itu kita hanya menerima kompilasi, verifikasi, supaya tidak ada data ganda dan dalam hal ini yang mengetahui kondisi mahasiswanya itu ialah perguruan tinggi tersebut,” tegasnya.

(Hardi/Beritasamput.co.id)