Satu Orang Pemancing Hilang Tercebur Akibat Pinggiran Sungai Longsor

Salah satu tiang Jembatan Mahkota II dari arah Sambutan, Samarinda kritis. Kondisi ini setelah terjadi tanah longsor atau abrasi tepat di samping tiang jembatan, Minggu 25 April 2021.//Ist_Antaranews Kaltim/Arumanto.

SAMARINDA – Satu orang warga dilaporkan hilang karena terjadinya longsoran di pinggir Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Jalan Ampera, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

“Kami menerima info dari relawan Chris, telah terjadi musibah kondisi membahayakan manusia (KMM) di jembatan Mahkota II sisi Samarinda Seberang,” kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi.

Dilansir dari Antara, Informasi yang diperoleh tim SAR dari teman korban yang selamat bernama Galih Sandi Saputra, saat itu korban atas nama Aan Ariyadi (22) sedang memancing di tepi Sungai Mahakam.

“Bahwa korban datang menyusul temannya (saksi) untuk memancing, kemudian terjadi abrasi tanah. Korban dan temannya (saksi) tercebur ke sungai berdua, saksi dan korban berusaha berenang ke tepi sungai. Saksi berhasil selamat dengan berpegangan tali dan korban tenggelam terseret arus Sungai Mahakam,” tuturnya.

BACA JUGA:   Warga Kotim Merasa Gempa Bumi Dua Kali Dalam Sehari

Berdasarakan pantauan, saat ini aparat sudah memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Hal ini untuk mencegah warga sekitar yang ramai datang ke lokasi kejadian tersebut. Lokasi abrasi ini berada dekat konstruksi Jembatan Mahkota II Samarinda, yang diresmikan pada Januari 2018.

Walikota Samarinda, Andi Harun menjelaskan, hasil sementara secara teknis struktur jembatan masih aman sampai ada pengumuman keadaan lain dari Pemkot Samarinda.

“Hari ini di medsos viral kejadian diduga abrasi/longsor di sekitar Jembatan Mahkota 2 Samarinda. Dugaan sementara kejadian tersebut dipicu oleh aktiftas pengurugan tanah pada sisi sungai Mahakam sekitar Jembatan Mahkota Dua pada pekerjaan intake (proyek pusat) oleh kontraktor dengan inisial PT. NK,” kata Andi Harun dalam rilis tertulisnya di Minggu 25 April 2021.

BACA JUGA:   Aksi Pencurian Satu Karung Timun di Pasar PPM Sampit Terekam Kamera

Dikatakan Andi Harun, pekerjaan berlokasi sekitar 30 meter dari philon Jembatan Mahkota Dua. Temuan sementara tim teknis, pelaksana atau PT. NK belum mengerjakan turap penahan.

“Bagian itu yang akan diselidiki apakah termasuk kelalaian atau kesengajaan atau karena pertimbangan teknis (menunggu hasil penyelidikan teknis, besok). Kami telah memerintahkan menghentikan sementara pekerjaan di lokasi guna menghindari hal-hal diluar dugaan,” ungkap AH.

Tentunya guna menghindari spekulasi “berita” dan “analisa” yang tidak didasari kajian teknis, Walikota Samarinda menurunkan tim yang terdiri dari Dinas PUPR Kota Samarinda dan Konsultan Jembatan Mahkota 2.

Tim akan melakukan penyelidikan dan monitoring philon jembatan. Pihak proyek bangunan spam yang dibangun oleh pusat atau BPPW (Badan Pelaksanaan Permukiman Wilayah).

(BS-65/beritasampit.co.id)