Sistem IP300 Persen Akan Diterapkan di Lahan Pertanian Desa Sungai Pasir

PANEN : ENN/BERITA SAMPIT - Bupati Sukamara Windu Subagio bersama Unsur Forkopimda saat panen padi di Desa Sungai Pasir pada Maret lalu.

SUKAMARA – Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sukamara, Maryadi mengatakan pihaknya akan melakukan uji coba penanaman padi tiga kali dalam setahun atau Indeks Pertanaman IP300 persen di lahan pertanian Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci.

Maryadi menjelaskan bahwa, selama ini petani di wilayah tersebut masih menerapkan sistem tanam, di Desa Sungai Pasir baru menerapkan musim tanam Okmar (Oktober Maret) dengan Asep (April September) atau dua kali panen dalam setahun.

“Sebenarnya sistem IP300 ini sudah diterapkan oleh petani yang ada di lokasi Transmigrasi Desa Pulau Nibung dan tahun ini akan dicoba  dilaksanakan di lahan pertanian petani Desa Sungai Pasir,” kata Maryadi, Jumat 30 April 2021.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Launching Sistem Pembayaran Pajak Daerah Melalui Virtual Account

Untuk bisa menerapkan sistem IP300 persen ini maka pengelolaan lahan juga dilakukan secara maksimal, yakni dengan mengolah lahan, perawatan tanaman yang baik hingga pemilihan bibit tanaman mengingat umur tanam hanya berkisar 4 bulan.

“Sekarang petani di Desa Sungai Pasir sudah mulai menggunakan alat-alat pertanian sehingga pengelolaan lahan pertanian sudah bagus dan hasilnya bisa maksimal,” ujar Maryadi.

“Untuk bisa menerapkan sistem IP300 persen ini memang perlu mengubah kebiasaan petani, yang selama ini terbiasa hanya dua kali panen setahun,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Lapas Sukamara Usulkan 65 Warga Binaan Mendapat Remisi Idul Fitri

Dengan meningkatnya sistem pengolahan lahan pertanian yang dilakukan di lahan pertanian Desa Sungai Pasir maka juga berdampak pada hasil panen padi yang mampu mencapai 4,4 ton per hektare atau meningkat dari sebelumnya yang hanya mampu sebanyak 3,8 ton per hektar.

“Target untuk hasil panen kita adalah 5 ton per hektare, dan sekarang sudah mampu 4,4 ton sehingga dengan penggunaan bibit unggul yang diberikan secara bertahap bisa ke sistem IP300 persen,” tukasnya. (enn/beritasampit.co.id).