BMKG : Hujan Lebat diprakirakan Mengguyur Kalteng

Ilustrasi- Hujan Guyur Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa waktu lalu.

JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turun di sebagian wilayah Indonesia pada Minggu, 23 Mei 2021.

Menurut prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat antara lain berpotensi turun di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Wilayah Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat juga menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

BMKG mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor saat hujan lebat turun.

Prakiran ini terjadi di Kota Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalteng. Hingga pagi ini kabupaten berjuluk Kota Hijau tersebut terus diguyur hujan dengan potensi intensitas hujan cukup tinggi.

Salah satu warga Kasongan, Rabiatul Hanasah mengakui hujan yang terjadi di daerahnya tersebut sudah cukup sering beberapa minggu belakangan ini.

“Iya hujan di wilayah katingan di bulan Mei sudah beberapa kali, intensitas air hujan ini biasanya berdampak di wilayah Hulu Katingan karena disana sering berpotensi banjir,” ucapnya.

BACA JUGA:   Pengukuhan TGD Bisnis dan HAM Guna Meningkatkan P5HAM

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Katingan, Roby mengimbau warga dibagian hulu Katingan untuk tetap terus waspada, mengiat debit air di daerah tersebut terus meningkat.

Kendati demikian, menurut Roby sesuai dengan perkiraan BMKG bahwa menjelang akhir bulan Mei dan diawal bulan Juni 2021, adalah masa peralihan musin hujan ke musim kemarau, sehingga perubahan cuaca atau iklim sangat mungkin terjadi ekstrim, dari hujan sedang hingga lebat.

Dampaknya, air sungai naik permukaan dan dapat merendam bagian-bagian dataran rendah bahkan pemukiman penduduk yang berada di bantaran sungai Katingan yang agak rendah.

“Kenaikan permukaan air dibagian hulu memang sering terjadi sangat cepat, tetapi demikian juga turunnya dan surutnya pun cepat,” jelas Roby.

Dia mengiatkan masyarakat yang bermukim dibantaran sungai dan daerah-daerah yang rendah untuk terus waspada dan mengantisipasi kemungkinan banjir dadakan.

“Saya percaya bahwa Katingan di bulan Mei dan Juni ini tidak mengalami banjir. Semoga curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini masih dapat ditampung di sungai Katingan yang sudah banyak mengalami pendangkalan,” bebernya.

BACA JUGA:   Ini Pencapaian Demokrat Pada Pileg 2024, DPRD Kabupaten/Kota Turun Satu Kursi

Hingga kini pihaknya terus melakukan pemantaun dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan terkait potensi banjir.

Terpisah Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Katingan Andi Sentosa, mengakui bahwa pihaknya sempat mendapat informasi kenaikan debit air dibagian hulu Katingan sempat berdampak di akses jalan masyarakat.

“Air beberapa hari ini di hulu Katingan mulai naik ke bibir sungai. Jalan menuju katingan hulu sebagian ada beberapa tempat yang sulit dilalui akibat jembatan darurat rawan ambruk dan jalan tergenang air,” katanya.

Selain daerah tersebut, Dia juga menyebutkan Sungai Samba di kecamatan Sanaman Mantikei juga naik, sampai bibir sungai di daerah pemukiman warga.

“Penyeberangan di desa Tumbang Kaman pagi ini masih bisa dilewati dan info sementara di desa tersebut sudah mulai surat,” tambahnya.

Pihaknya hingga sekarang tengah mengumpulkan data terkait meningkatnya debit air Katingan tersebut.

“Diimbau warga tetap waspada, Jangan lupa jaga kesehatan. Biasanya penyakit diare, demam berdarah dan penyakit kulit kerap menyerang warga,” imbaunya.

(BS/93/beritasampit.co.id)