Kemarau Tak Sebasah Tahun Lalu, BMKG : Siaga Karhutla Perlu Ditingkatkan

Tangkapan layar dari Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal (kanan) dalam diskusi pencegahan karhutla Forum Merdeka Barat 9, Jakarta, Senin 31 Mei 2021.//IST_Antara/Prisca Triferna;

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprakirakan musim kemarau tahun ini tidak akan sebasah pada 2020 karena itu kesiapsiagaan pencegahan kebakaran hutan dan lahan harus ditingkatkan.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam diskusi virtual tangkal kebakaran hutan dan lahan Forum Merdeka Barat 9, dipantau Antara dari Jakarta Senin 31 Mei 2021 menjelaskan, kemarau tahun ini tidak akan sebasah pada 2020 ketika fenomena iklim La Nina meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.

“Untuk tahun ini musim kemarau kita dari mulai Juni sampai dengan September sama seperti pola normalnya, tidak sebasah 2020. Artinya memang kesiapsiagaan kita harus ditingkatkan paling tidak sama seperti tahun-tahun normal,” katan Herizal

BACA JUGA:   Warga Kotim Merasa Gempa Bumi Dua Kali Dalam Sehari

BMKG juga menganalisa, bahwa 55 persen wilayah Indonesia telah mulai memasuki musim kemarau.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LHK), Alue Dohong, mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo telah dilakukan langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Setelah mengidentifikasi daerah-daerah rawan kebakaran, maka langsung dilakukan pembasahan dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebagai tindakan preventif dari kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:   Warga Kotim Merasa Gempa Bumi Dua Kali Dalam Sehari

Alue mengatakan, bahwa daerah-daerah rawan di Sumatera dan Kalimantan memiliki kerentanan akan kebakaran hutan dan lahan. Sebab memiliki lahan gambut yang telah kering karena telah dibuka dan dibuat kanal yang mengurangi tingkat kebasahannya.

“Gambut itu kalau sudah kering jadi bahan bakar, tinggal mematik api saja karena gambut itu 60 persen itu biomassa,” jelas Alue.

(BS-65/beritasampit.co.id)