Cegah Stunting, DPRD Palangka Raya Minta Orang Tua Beri Asupan Gizi yang Baik Pada Anak

IST/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua I Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Susi ldawati.

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua I Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Susi ldawati mengimbau kepada para orang tua agar dapat memberikan asupan gizi yang baik pada anak-anak.

Tujuannya, sebagai upaya pencegahan stunting terhadap tumbuh kembang sang anak. Pasalnya, saat ini stunting merupakan ancaman terbesar terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.

“Untuk mencegahnya itu semua perlu diawali dari lingkungan rumah, kemudian dilanjutkan dengan membudidayakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi,” tutur Susi Idawati melalui pesan tertulis, Jumat 10 September 2021.

Legislator Fraksi Partai NasDem ini menilai, jika sebagian masyarakat masih belum mengenal istilah stunting. Pada hal anak yang mengalami stunting akan mempengaruhi kemampuan kreativitas dan prestasinya di sekolah.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

“Maka dari itu, pentingnya para orang tua untuk memperbaiki pola makan sang anak. Pasalnya seorang anak mengalami stunting karena kurangnya asupan gizi kronis dalam waktu yang cukup lama, dan kita wajib untuk mencegahnya sedini mungkin,” kata Susi.

Cegah stunting yaitu dengan menjaga pola asuh anak dengan baik dan benar, kemudian kebersihan sanitasi juga harus tetap terjaga. Dalam kehidupan sehari-hari gizi yang seimbang perlu diterapkan dan dibiasakan.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Dengan itu Susi memberikan contoh, dalam satu porsi makanan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah, kemudian setengahnya lagi diisi dengan sumber makanan yang mengandung protein, baik itu nabati maupun hewani dengan proporsi lebih banyak dari kandungan karbohidrat.

Jika semua komponen masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dari diri sendiri, pada akhirnya diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk menjalankan perilaku tersebut, hingga berkembang menjadi kebiasaan yang masif.

“Dimana lebih dikenal dengan istilah Gerakan Masyarakat Sehat,” tutup Susi Idawati. (M.Slh/beritasampit.co.id).