Pemerintah Kecamatan Parado Gelar Vaksinasi Massal, Camat: Sukseskan Mumpung Gratis

Suasana kegiatan vaksinasi Covid-19 di gedung Serbaguna Desa Parado Wane, Kecamatan Parado

BIMA – Untuk meningkatkan herd immunity masyarakat terhadap Covid-19, Pemerintah Kecamatan Parado, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan vaksinasi massal dosis pertama. Vaksinasi massal tersebut untuk masyarakat yang berusia 12 hingga 60 tahun.

Kegiatan yang berlangsung di gedung serbaguna Desa Parado Wane tersebut merupakan langkah untuk membentuk herd immunity, dan vaksinasi adalah sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan jika terpapar Covid-19.

Camat Parado, Hamzah, S.Sos mengajak seluruh elemen masyarakat sama-sama bergerak mendukung dan melaksanakan kegiatan vaksinasi, untuk memutuskan dan memberantas rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Hamzah, vaksinasi ini merupakan kebutuhan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, Dia sebagai Pemerintah Kecamatan sangat berharap kesadaran dari semua elemen masyarakat, lebih khususnya di Kecamatan Parado.

“Mumpung ini gratis, kami yakin dan percaya mungkin kedepannya akan berbayar. Mari kita sama-sama menyukseskan kegiatan vaksinasi ini,” ucap Hamzah.

Pemerintah Kecamatan Parado juga sudah melakukan sosialisasi dan memberikan warning kepada setiap Pemerintah Desa agar mendorong dan menyampaikan kepada suluruh masyarakat agar membantu mempercepat proses kegiatan vaksinasi tersebut.

“Selaku Pemerintah Kecamatan berharap dan memohon kesadaran masyarakat dan mengimbau supaya masyarakat dapat bekerja sama dengan Pemerintah untuk menyukseskan program ini. Sehingga Covid-19 bisa segera kita atasi,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Parado H. Abdul Salam, S.Kep mengatakan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi, pihak Puskesmas merubah penyebutan vaksinasi tersebut menjadi imunisasi.

“Awalnya dengan bahasa vaksin itu merupakan hal yang sangat ditakuti oleh masyarakat, karena vaksin itu menyebabkan kematian, lumpuh dan lain sebagainya, seperti yang tersebar di sosial media. Tapi akhirnya terpatahkan oleh kita lewat sosialisasi dan merubah penyebutan vaksinasi menjadi imunisasi. Ternyata masyarakat lebih paham ke imunisasi dari pada vaksinasi,” jelas Dia.

Kegiatan vaksinasi kali ini, kata Abdul Salam, diperuntukkan bagi masyarakat yang berumur 12 tahun hingga 60 tahun dengan menggunakan jenis vaksin Moderna untuk dosis pertama.

Sementara itu, untuk diketahui hingga saat ini Pemerintah Kecamatan Parado menargetkan sebanyak 7.805 orang untuk dilakukan vaksinasi. Sedangkan menurut data dari pihak Puskesmas setempat hingga tanggal 16 September 2021, yang sudah melakukan vaksinasi sebanyak 1.335 orang atau baru 17 persen. (Nain/beritasampit.co.id).