Pemkab Kapuas Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Banjir yang merendam rumah warga di Desa Tumbang Muroi, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Jumat 19 November 2021. ANTARA/BPBD Kapuas

KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten Kapuas di Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

Penetapan status tanggap darurat ini dilakukan karena sudah ada 21 desa di enam kecamatan diwilayah hulu Kapuas dilanda banjir dengan rata-rata ketinggian debit air 40-172 cm.

Banjir yang melanda di wilayah hulu Kapuas sejak 9 November 2021 ini akibat turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sehingga terjadi luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan merendam beberapa desa.

Keenam kecamatan yang terendam banjir diantaranya, Kapuas Hulu, Mandau Talawang, Pasak Talawang, Kapuas Tengah, Timpah dan Mantangai.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

“Sebelumnya kita sudah menetapkan status siaga bencana dan sore kemarin ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Panahatan Sinaga, dikutip dari Antara, Sabtu 20 November 2021.

Dari data, untuk korban yang terdampak sebanyak 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.224 jiwa. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 1.729 unit, 35 unit sarana pendidikan, 7 unit sarana kesehatan, 33 unit rumah ibadah, 37 unit fasilitas umum dan 47 titik akses jalan terendam.

BACA JUGA:   Edy Pratowo Salurkan Beras Subsidi untuk Pasar Murah di Kabupaten Kapuas

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas, kondisi La Lina yang berdampak buruk terhadap bencana seperti banjir ini masih berlangsung dan dipekirakan sampai dengan awal 2022 mendatang,” katanya.

Dengan dinaikannya status ini, diharapkan ke depan bisa langsung menangani secara maksimal masyarakat yang terdampak bencana di daerah setempat, baik melalui fasilitas kesehatan, pemberian bantuan sembako dan lainnya.

“Kami mengimbau sekali lagi kepada masyarakat Kapuas yang lokasinya rawan banjir, supaya selalu waspada,” kata Panahatan Sinaga.

(Antara/BS-65)