Pelayanan Kesehatan Tradisional di Barito Utara Semakin Dinikmati

Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo membuka sosialisasi pertemuan pengelola pelayanan kesehatan tradisional puskesmas di Muara Teweh, Kamis 2 Desember 2021. ANTARA/Dokumen Pribadi

MUARA TEWEH – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Siswandoyo, mengatakan saat ini pelayanan kesehatan tradisional semakin dinikmati masyarakat dan menjadi salah satu pilihan dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

Pada sosialisasi pengelola pelayanan kesehatan tradisional puskesmas di Muara Teweh, Kamis 2 Desember 2021, Siswandoyo mengatakan, bahwa saat ini pelayanan kesehatan dengan konsep back to nature banyak mendapat perhatian masyarakat.

Menurut dia, hal itu berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2014 yang mengatur tentang pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer. Sementara hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2020, presentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu/obat tradisional pada semua kelompok umur mengalami peningkatan.

“Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat dengan menggunakan obat-obatan tradisional dan masyarakat sudah memanfaatkan tanaman tradisional secara turun-temurun untuk memelihara kesehatan,” ungkap Siswandoyo, seperti dikutip dari Antara.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan terkait pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer mengingat bangsa Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan.

“Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan ke layanan konvensional yang selama ini di gunakan di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu juga, kata dia, pelayanan kesehatan tradisional adalah bagian dari upaya menggunakan bahan alam yang merupakan warisan leluhur.

“Pelayanan kesehatan tradisional harus dapat dilaksanakan secara aman, bermanfaat, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak boleh digunakan apabila membahayakan jiwa, melanggar susila yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” ucapnya.

Untuk mendukung tercapainya pelayanan yang optimal maka tenaga kesehatan di puskesmas harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan upaya tersebut.

“Hal ini dianggap penting, untuk mendukung pelayanan pengobatan tradisional yang berkualitas harus diimbangi dengan pengetahuan pengelola program kesehatan tradisional agar seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik,” ujar Siswandoyo.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (Kabid PSDK) Ruyanto mengatakan tujuan dari dilaksanakannya pertemuan pengelola layanan kesehatan tradisional puskesmas ini adalah untuk menyamakan persepsi terkait tugas fungsi layanan kesehatan tradisional, indikator renstra program kesehatan tradisional serta pencatatan dan laporan kegiatan Yankestrad di puskesmas.

“Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 17 orang terdiri dari satu orang masing-masing puskesmas yanitu pemegang program pengelola kesehatan tradisional puskesmas,” kata dia.

(Antara/BS65_beritasampit.co.id)