Para Korban Kebakaran Pasar Rakyat Pundu Sebagian Besar Tidak Sempat Selamatkan Barang Dagangan

ILHAM/TOPAN/ BERITA SAMPIT - Tampak dari atas sisa puing bangunan pasar rakyat pundu yang rata dengan tanah, Selasa 4 Januari 2022.

SAMPIT – Kebakaran hebat yang menghanguskan hampir seluruh bangunan di Pasar Rakyat Pundu, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, menimbulkan trauma dan kerugian cukup banyak bagi para korban karena sebagian besar mereka tidak berhasil menyelamatkan barang dagangan dan juga barang rumah tangga mereka.

Seperti yang diungkapkan Nurwahid (57) salah seorang pedagang perlengkapan listrik, sendal dan kelontongan ini, mengaku hanya bisa menyelamatkan sebagian barang berharganya, sedangkan sisanya ludes terbakar.

“Saya hanya sempat menyelamatkan sebagian hartanya seperti surat-surat penting, pakaian dan buku-buku, kalau yang lain sudah tidak sempat lagi karena api dengan cepat membakar bangunan di sekitar,” katanya kepada media ini, Selasa 4 Januari 2022.

Karena sebagian besar bangunan ruko dan kios yang ada di pasar tersebut terbuat dari material kayu, ditambah dengan hembusan angin yang cukup kencang membuat api dengan cepat menjalar ke bangunan-bangunan lainnya.

BACA JUGA:   Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya

“Kami kira api tidak sampai menyeberang ke sini karena terhalang jalan, namun karena hembusan angin yang cukup kencang sehingga api cepat menjalar,” ujarnya.

Nurwahid juga menceritakan, saat kejadian ada teriak dari warga yang diduga ada perkelahian di sekitar kawasan parkir yang ada di pasar tersebut.

“Biasa anak muda yang tukang parkir kadang-kadang sering terjadi pertengkaran di sana. Penasaran kemudian kami keluar ternyata api sudah mengepul besar di atas atap salah satu rumah warga yang ada di tengah pasar,” jelasnya.

“Upaya pemadaman sudah dilakukan dengan alat seadanya dan juga menggunakan mesin alkon, tapi mesinnya tidak bisa hidup, sehingga harus menunggu datang bantuan mobil pemadam dari Perusahaan BGA dan Kabupaten Katingan,” sambungnya.

BACA JUGA:   Kelompok Tani di Cempaga Tegas Meminta PT BSP Segera Selesaikan Ganti Rugi Lahan yang Belum Dibayar

Meski posisi pasar cukup dekat dengan sungai, tapi menurut Nurwahid, warga maupun petugas kesulitan mencapai sungai lantaran terhalang kepungan api yang sudah membakar bangunan yang ada di tepi sungai.

“Kalau dibilang kerugian cukup lumayan, kami berharap bisa mendapatkan bantuan material seadanya dari Pemerintah untuk tempat tinggal. Kemudian kami juga mengingatkan musibah ini jadi bahan evaluasi Pemerintah agar bisa memberikan pengadaan mobil Damkar yang siaga setiap saat di kecamatan ini,” tutupnya.

Sebelumnya pada Senin 3 Januari 2021, sekitar pukul 14.15 Wib siang, kebakaran hebat terjadi di Pasar Rakyat Pundu. Hampir 3 jam lamanya api berkobar berhasil dijinakkan setelah 7 unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Kotim, Perusahaan BGA Grup dan Kabupaten Katingan tiba di lokasi kebakaran.(Cha/beritasampit.co.id).