Salah Satu Korban Tragedi Kebakaran Karaoke Double O di Sorong-Papua Barat, Berasal Dari Kabupaten Katingan

Keluarga saat menunggu Kedatangan Jenazah Korban pulang untuk dimakamkan di Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan. (BERITASAMPIT/IST- Dokumen Warga)

KASONGAN – Bentrok yang berujung pembakaran tempat Karaoke Double O, di Sorong, Papua Barat pada Senin 24 Januari 2022, menyebabkan 18 orang menjadi korban.

Dalam insiden itu satu orang tewas dibacok dan 17 lainnya meninggal dunia diduga terbakar di tempat hiburan tersebut.

Dari informasi yang didapat, salah satu korban tragedi itu adalah seorang perempuan asal Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah yakni atas nama Melanie Safitri (23).

Saat Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, saat dikonfirmasi, Rabu 2 Februari 2022, membenarkan salah satu korban dalam peristiwa itu adalah warga Kabupaten Katingan.

Jenazah Melanie Safitri sudah di berangkatkan dari bandara Dominique Edward Osok Sorong Timur pada Selasa 1 Februari 2022, sekira pukul 10.00 Wita dan tiba di bandara Tjilik Riwut Palangkaraya pada pukul 17.00 Wib.

“Kemudian langsung dibawa menuju rumah duka di Desa Samba Katung Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. Selanjutnya,pada Rabu 2 Februari 2022 sekira pukul 08.00 Wib, jenazah Melanie Safitri dimakamkan di TPU Desa Samba Katung oleh keluarga,” jelas Kapolres AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo.

BACA JUGA:   Dewan Minta Dinas Terkait Perhatikan PJU di Jalan Tjilik Riwut dan Ahmad Yani Kasongan

Dijelaskan, pada September 2021 lalu, Melanie Safitri berangkat ke Kota Balikpapan untuk menemui tunangannya Dodi, dan pamit berangkat ke Sorong Timur untuk mengisi posisi vokalis di sebuah Band bernama Rock Volition Band yang bernaung dibawah management Club Double O yang beralamat di Jalan Sungai Maruni No. 168 Klawuyuk Sorong Timur.

Dan diketahui, pada Sabtu 22 Januari 2022 malam terjadi keributan di tempat hiburan tersebut antara pengunjung dengan security yang berawal dari salah satu pengunjung menjatuhkan gelas dan ditegur oleh security  dan terjadi percekcokan yang berbuntut pemukulan terhadap anggota security oleh pengunjung.

Berlanjut pada Minggu 23 Januari 2022 kembali terjadi keributan antara anggota security dengan pengunjung. Kemudian, berlanjut pada Senin 24 Januari 2022 malam sekira pukul 11.14 Wita, dan terjadi penyerangan terhadap Club Double O yang merupakan tempat security tersebut bekerja.

“Pada saat penyerangan oleh pengunjung. Korban sempat menghubungi tunangannya dan menceritakan situasi pada saat kejadian itu. Dari cerita korban via HP bahwa di depan Club Double O sudah rusuh dan saling bacok-bacokan, sehingga karyawan perempuan disuruh naik kelantai 2 dan diamankan dalam sebuah room,” jelas Kapolres yang akrab dipanggil Sonny.

BACA JUGA:   Aktivis Muda Harapkan Bakal Calon Bupati Harus Benar-Benar Paham Kondisi Katingan

Namun, didalam room tersebut masuk kepulan asap, dan tidak lama asapnya udah tebal, dan pada saat korban ingin keluar untuk mengamankan diri. Ternyata pada saat pintu dibuka, tangga sudah dalam keadaan terbakar. “Bahkan HP terdengar terjatuh namun tetap terhubung, dan terdengar suara-suara batuk dan teriakan api.. api,” ujar Kapolres.

Kemudian, pada tanggal 25 Januari 2022, korban ditemukan dalam sebuah room lantai 2 Club Double O.

Diketahui, bahwa almarhum Melanie Safitri sempat berkuliah di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan Kemudian kesehariannya sering bermain Futsal dan bernyanyi.

Berawal dari menjadi seorang singer di Club malam yang ada di kota cantik Palangka Raya saat itu. Maka, melihat bakat yang dipunyai oleh almarhum Melanie Safitri, sehingga membuatnya diajak menyanyi di Club malam Di Kalbar.

“Kemudian pindah ke Balikpapan, Lombok, Batam dan terakhir kota Sorong. Almarhum Melanie Safitri, diketahui berencana balik ke Kalteng bulan Maret untuk mengadakan pernikahan dengan pacarnya,” pungkasnya.

(Annas/beritasampit.co.id)