Luar Biasa, Lahan 3/4 Hektare Diolah Jadi Pertanian Bisa Hasilkan Ratusan Juta

ILHAM/BERITA SAMPIT - Bupati Kotim Halikinnor, saat melakukan panen tomat dalam kegiatan panen raya tomat kelompok tani alam salju. Jumat 25 Februari 2022.

SAMPIT – Sangat fantastis, penghasilan yang didapatkan kelompok tani Alam Salju di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini. Dengan memanfaatkan lahan seluas 3/4 hektare, mampu menghasilkan pendapatan ratusan juta rupiah setiap 4 bulan sekali.

“Alhamdulillah kalau tidak ada halangan dari 14 ribu pohon tomat yang kita tanam, bulan ini menghasilkan sekitar 30 sampai 36 ton,” kata Supri, perwakilan kelompok tani Alam Salju, dalam kegiatan panen panen raya tomat, Jumat 25 Februari 2022.

Tahun ini menjadi sebuah keberuntungan bagi poktan tersebut, pasalnya harga tomat juga cukup tinggi yakni mencapai Rp 10.000 per kilogram.

“Itu harga yang dibeli oleh pengepul ke petani. Jika dikalikan 35 ton, pendapatan mencapai sekitar Rp 350 juta,” ucapnya.

Diakui Supri, lahan seluas 3/4 hektare itu dikelola secara bersama dirinya dan keluarga, pasalnya sangat sulit mencari pekerja yang mau bertani di Kota Sampit ini.

“Membutuhkan waktu selama 1 bulan membuat lahan dan tanam, sampai akhir panen sekitar 90 hari atau sampai habis keseluruhan selama 4 bulan,” paparnya.

BACA JUGA:   Suprianti Rambat Beri Kode Siap Berpasangan dengan Rudini Darwan Ali di Pilkada Kotim

“Awalnya kita tanam 6 ribu pohon dengan modal yang kita keluarkan sekitar Rp 94.700.000, pada bulan 8 tahun lalu sudah panen 18 ton, dan sudah balik modalnya. Sisanya ini tinggal untungnya,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor yang menghadiri langsung panen raya tersebut, sangat mengapresiasi dengan ide inovatif Poktan Alam Salju, yang bisa memanfaatkan lahan seluas 3/4 hektare, mampu menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

“Dengan 20 ribu pohon tomat petani ini bisa menghasilkan Rp 450 juta sekali panen selama 3 bulan. Sedangkan dalam setahun bisa tiga kali panen. Itu belum tanaman yang lainnya seperti timun dan cabai,” kata Halikin.

Sektor pertanian sangat menjanjikan 

Halikin mengimbau kepada masyarakat, bahwa masih banyak pekerjaan dan peluang usaha di Kotim ini. Seperti memanfaatkan tanah kosong yang tidak digarap oleh pemiliknya karena tinggal diluar daerah, bisa dipinjam digunakan menjadi lahan pertanian.

“Saya juga minta kepada pemuda dan pemudi jangan berfikir kerja diluar kota, manfaatkan dengan baik tanah-tanah milik sendiri, karena setahu saya rata-rata penduduk sini punya tanah dan itu bisa dikelola,” ajak Halikin.

BACA JUGA:   Sejumlah Nama Birokrat Dinilai Kandidat Kuat di Pilkada Kotim
ILHAM/BERITA SAMPIT – Wakil Bupati Kotim Irawati, turut melakukan panen tomat dalam kegiatan panen raya tomat kelompok tani alam salju.

Halikin menyarankan, jika punya tanah seluas satu hektare lebih baik dimanfaatkan bertanam hortikultura dibandingkan menanam kelapa sawit.

“Kalau ditanami seperti tomat atau cabai atau hortikulura lainnya, kalau cuaca buruk harganya bisa tinggi, dan itu bisa membuat kaya raya. Nah ini peluang besar sebenarnya, namun banyak yang tidak bisa membaca peluang itu, terutama pemuda kita. Mereka menganggap bertani bergelut dengan lumpur, padahal tidak, sekarang peralatannya moderen,”jelasnya.

Untuk menjaga stabilnya di Kotim, Halikin juga telah meminta Dinas Pertanian sebagai leading sektor untuk menghitung kebutuhan kuota berbagai jenis sayur mayur tersebut.

“Jadi kalau panen tidak berbarengan dan tidak banjir sehingga harganya tidak jatuh, jadi itu harus diatur agar harga tetap stabil. Dengan begitu petani dan masyarakat juga terbantukan karena harga tidak terlalu tinggi dan rendah,” pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id)