SAMPIT – Bundaran Balanga, salah satu objek wisata di kota Sampit, Kabupaten Kotwaringin Timur (Kotim) banyak disinggahi warga untuk bersantai. Bahkan warga yang melintasi kawasan ini akan berhenti sejenak untuk menikmati keindahan kawasan tersebut dengan latar Masjid Raya yang berada di lingkungan Islamic Center.
Namun sangat disayangkan, bundaran yang menjadi Icon Perdamaian kota Sampit ini gelap gulita tanpa penerangan pada malam harinya. Lampu-lampu penerang yang terpasang di sekitar bundaran tersebut tidak berfungsi.
Gelapnya kawasan tersebut dikhawatirkan akan disalahgunakan oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan hal yang tidak terpuji.
“Ini tempat sakral sebenarnya, ada tugu perdamaian dan diseberang ada masjid, seharus dijaga baik-baik dan diberi lampu penerangan yang memadai. Kemarin pas saya lagi santai-santai diatas sana, ada yang sedang asik berduaan,” ujar Arifin, salah satu Pedagan Kaki Lima (PKL) di bundaran tersebut, Kamis 3 Maret 2022
Ia menambahkan bahwa keadaan tersebut sudah dikeluhkan sejak lama, karena lampu penerang kurang memadai dan nyalanyapun tidak konsisten.
“Lampu penerang di bundaran keadaan ya begini, kadang nyala satu minggu setelah itu mati lagi, sebenarnya bukan hanya memberi tempat orang yang akan berbuat mesum tapi juga rawan kecelakaan,” bebernya
Nur, seorang pedagang lainnya menambahkan, bahwa lampu penerang di bundaran Balanga tersebut tentunya juga berfungsi untuk menghindari kecelakaan.
“Hampir satu bulan mati lampunya, kalau malam hari oh gelapnya, untung ada lampu-lampu dari para pedagang disini sehingga terlihat sedikit terang, tapi tetap aja rawan kecelakaan, apalagi dilintasi oleh truk truk muatan besar,” pungkasnya
(Aib/beritamsampit.co.id)
