Pemdes Pamalian Siap Kumpulkan Warga Gali Kebenaran Makam di Bukit Batu Bakajang

BUKIT BATU BEKAJANG : ARIFIN/BERITA SAMPIT – Di Perbukitan batu bakajang di Desa Pamalian, Kecamatan Kota Besi, Kotim, Kalteng, ternyata muncul makam Datu Syekh Ali Hanapi bin Abu Thalib.

SAMPIT – Adanya makam Datu Syekh Ali Hanapi Bin Abu Thalib di perbukitan batu bakajang di Desa Pamalian, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sudah tersebar luas. Hanya saja, benar atau tidaknya bahwa itu makam Datu Syekh Ali Hanapi masih digali informasi kebenarannya.

“Nanti kami undang dan dikumpulkan warga desa, terutama yang sudah lama menetap di desa,” ucap Kepala Desa Pamalian Muhammad Arsad melalui Sekretaris Pirmandi pada saat berada di kantor Kecamatan Kota Besi, Jumat 11 Maret 2022.

Tujuan dikumpulkan seluruh warga desa, lanjutnya, untuk menggali informasi kebenaran makam yang ada di bukit batu bakajang. Sebab, menurutnya, informasi keberadaan makam tersebut sudah tersebar luas namun tidak ada yang berani membenarkannya.

BACA JUGA:   Diduga Ikut Bali, Puluhan Motor di Sampit Terjaring patroli Gabungan

“Rata-rata perangkat desa termasuk kepala desa merupakan asli putra daerah. Kami juga tidak mengetahui adanya makam tersebut. Yang pastinya, supaya tidak meresahkan kami akan undang warga desa membahas apakah makam itu benar atau tidak,” janjinya.

Terpisah, Koordinator mantir/led adat Kecamatan Kota Besi Ahmadi menjanjikan akan memanggil seluruh mantir yang ada di Desa Pamalian untuk menanyakan benar atau tidaknya adanya makam tersebut.

BACA JUGA:   Pilkada 2024, Berpeluang Halikinnor Maju Bersama Sekda Kotim

“Saya juga baru tahu di bukit batu bakajang itu ada makam. Informasi yang kami terima itupun hanya dari teman-teman,” kata Ahmadi saat dibincangi wartawan media siber beritasampit.co.id terkait adanya makam Datu Syekh Ali Hanapi.

Agar informasi tidak simpang siur yang akhirnya menimbulkan keresahan di masyarakat, tambahnya, pihaknya akan ikut menggali kebenaran adanya makam tersebut.

“Kalau desa mau mengumpulkan warganya, kami dari para mantir kecamatan siap hadir apabila diundang untuk sama-sama menggali informasi adanya makam di bukit batu bakajang,” sarannya.

(ifin/beritasampit.co.id)