Warga Demo Tuntut Tumpahan Minyak di Sungai, Polisi Siap Kawal?

SIMULASI : IST/BERITA SAMPIT - Warga demo dikarenakan adanya tumpahan minyak di sungai. Demo ini hanya simulasi untuk penanggulangan tumpahan minyak yang diselenggarakan PT Wilmar Group Unit Bagendang di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan MB Ketapang, Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Sejumlah warga yang berada di bantaran sungai mengadakan aksi demo damai ke PT Wilmar Group Unit Bagendang di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Demo ditenggarai adanya tumpahan minyak ke sungai itu diangggap warga sebagai pencemaran air. Mereka menuntut agar pihak perusahaan mau ganti rugi dan secepatnya membersihkan minyak yang sudah tumpah di sungai dengan cara disedot menggunakan alat.

Aksi demo damai itu digelar warga di depan pintu gerbang masuk PT Wina Nabati Indonesia (Wilmar). Sebelum masuk, warga dicegat para sekuriti yang sedang bertugas.

BACA JUGA:   Galian C Beroperasi di Sekitar Perkebunan Kelapa Sawit, Warga Minta Pemerintah dan Penegak Hukum Turun Tangan

Adu mulut tidak dapat terhindarkan antara pendemo dengan sekuriti. Pendemo mengaku tidak terima atas keteledoran petugas khusus menangani saluran minyak di kapal yang mengakibatkan selang lepas dan minyak itupun tumpah ke sungai.

“Kami tidak terima pak, kami menuntut agar perusahaan ganti rugi karena tumpahan minyak itu telah mengotori sungai,” teriak salah seorang pendemo dihadapan para sekuriti.

Desakan para pendemo untuk melihat langsung tumpahan minyak di pelabuhan PT Wilmar dan sekaligus ingin bertemu pimpinan manager perusahaan, memaksa dari pihak kepolisian turun tangan.

BACA JUGA:   Petugas Pemilu KPU dan Bawaslu di Katingan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

“Pihak perusahaan Wilmar sudah punya tim yang bisa menangani masalah tumpahan minyak di sungai. Silakan bapak dan ibu mendata apa saja yang dianggap merugikan, kami siap mengawal untuk bertemu pimpinan nantinya,” ucap seorang petugas kepolisian.

Cerita di atas merupakan simulasi penanggulangan tumpahan minyak di sungai di area perusahaan. Pelatihan itu dihadiri langsung Kepala KSOP Kelas III Sampit Agustinius Maun dan Konsultan PT Wilmar dari Jakarta.

(ifin/beritasampit.co.id)