JAKARTA – Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Idris Laena menyebut tiga rencana organisasi yang telah diamanatkan dalam muktamar VI.
Usai dilantik di Jakarta, Kamis 31 Maret 2022 malam, Idris mengatakan tiga rencana yang harus dilaksanakan itu, pertama melakukan reposisi organisasi. Pentingnya hal ini dilakukan, karena umat Satkar Ulama ada di masjid, mushala, dan pondok pesantren.
“Ulama harus kembali kepada umatnya,” ujar Idris.
Ketua Fraksi Golkar MPR RI itu mengatakan sesuai instruksi Ketua Umum Partai Golkar, dimana seluruh kegiatan Satkar Ulama bekerjasama dengan pondok pesantren, masjid hingga mushala.
Rencana kedua yakni revitalisasi dan reaktualisasi organisasi. Dia menjelaskan Satkar Ulama tidak hanya sebatas melakukan pembinaan akidah dan syariah semata, tetapi pentingnya umat untuk memahami wawasan kebangsaan demi menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air.
Di bidang pembinaan umat, sudah saatnya umat Islam berperan dalam pembangunan nasional, katanya lagi.
Rencana terakhir yakni melakukan program rekonsiliasi organisasi. Satkar Ulama harus melengkapi kepengurusan dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga tingkatan desa.
“Sudah ada 17 provinsi yang kepengurusannya siap dilantik,” kata Idris pula.
Selain itu, pihaknya merencanakan pembentukan majelis zikir di desa, yang difasilitasi Satkar Ulama.
Satkar Ulama juga memiliki sayap organisasi yakni Himpunan Wanita Satkar Ulama Indonesia, Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia, Garda Satkar Ulama Indonesia serta Majelis Dzikir Satkar Ulama Indonesia.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto melantik dan mengukuhkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia Masa Bakti 2021-2026.
Sebagai salah satu organisasi Partai Golkar, Satkar Ulama dinakhodai Mohamad Idris Laena sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum Syamsurachman.
Satkar Ulama merupakan salah satu organisasi masyarakat yang dibentuk Partai Golkar yang melaksanakan fungsi syiar dan konsolidasi para ulama se-Indonesia. (Antara/beritasampit.co.id).
