Cegah Bullying, Dede Yusuf: Butuh Peran Sekolah Beri Pendidikan Karakter Anak

Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf

JAKARTA– Beberapa waktu belakangan, publik kembali disuguhi oleh rentetan peristiwa perundungan atau bullying. Bulan lalu, terjadi aksi bullying terjadi di Binus School Serpong, Banten ((13/2).

Belum juga reda kasus itu, terjadi kasus serupa di Gunung Kidul, Yogyakarta ((21/2). Seorang siswa SMP menjadi korban perundungan temannya hingga jari kelingkingnya patah.

Kemudian disusul kasus penganiayaan terhadap seorang santri oleh santri senior hingga korbannya meninggal di Kediri (23/2) dan Lampung (3/3).

Selain itu, ada juga kasus bullying pada dua anak perempuan di Batam (28/2) oleh teman-temannya hingga korban babak belur.

Menyoroti kasus-kasus tersebut, Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mendorong para guru di sekolah agar berperan aktif mencegah perilaku perundungan itu melalui pendidikan karakter, guna meningkatkan kesadaran hukum pada anak.

BACA JUGA:   Jakarta Tetap Menjadi Daerah Khusus Meski RI Sudah Pindah Ibukota

Mengingat, Dede bilang bullying bukan saja tanggung jawab orang tua di rumah melainkan tanggung jawab para guru di sekolah.

“Kita memakai seragam sekolah berada di lingkaran sekolah itu, ya sekolah juga harus ikut bertanggung jawab terhadap muridnya,” tandas Dede, Jumat 22 Maret 2024.

Artinya, menurut politisi Demokrat ini sekolah perlu rutin memberikan pendidikan karakter terhadap para siswa-siswi.

Untuk itu, Dede berharap semua kepala sekolah dan para guru di setiap sekolah segera melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian pihak keamanan setempat.

BACA JUGA:   Ribuan Desa Belum Teraliri Listrik, Mukhtarudin: 79 Tahun Merdeka, Rakyat Masih Hidup Dalam Kegelapan

“Para guru harus koordinasi dengan Kepolisian untuk, katakanlah sosialisasi, maupun juga pendidikan-pendidikan karakter yang sadar hukum. Karena ini penting,” pungkas Dede Yusuf.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid mengaku sesuatu hal yang nisa memicu aksi bullying itu terjadi, karena tontonan melalui media sosial (medsos) yang turut berpengaruh buruk terhadap mentalitas anak.

“Kultur atau sistem di sekolah itu yang memang bisa agak menekan aksi bullying itu sendiri,” beber Sodik.

Sodik pun berharap semua pihak baik orang tua maupun para guru agar memberikan edukasi serta pengawasan rutin terhadap tontonan anak baik melalui medsos tersebut.

(adista)