Kapolsek Teweh Tengah Lebih Suka Menyatu dan Bertemu Masyarakat, Begini Kisah Perjuangannya

ISKANDAR/BERITA SAMPIT - Reny Arafah, Kapolsek Teweh Tengah, Polres Barito Utara, Polda Kalteng.

MUARA TEWEH – Menyatu dan langsung terjun di masyarakat seperti itulah tugasnya sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, Reny Arafah tampak dengan tekun menjalani profesinya sebagai seorang polisi guna melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

“Hal yang menarik selama menjabat di Polsek Teweh Tengah saya lebih bisa menyatu dan langsung terjun ke masyarakat dapat bersosialisasi sekaligus mediasi langsung apa masalah di masyarakat,” ucap Kapolsek Teweh Tengah Reny Arafah, saat dibincangi beritasampit.co.id, Kamis 31 Maret 2022.

Perempuan kelahiran di tanah Benangin, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara itu memiliki komitmen kuat serta prinsip hidup, ia bukanlah wanita biasa sepak terjangnya dalam karir kepolisian patut diacungkan jempol, amanah yang diembannya tidak pernah membuat surut dan pantang menyerah.

“Saya mencintai pekerjaan ini, sejak 2010 lulus akademi kepolisian dan sampai sekarang,” ungkap Reny sambil bercerita.

Dikisahkannya, seiring berjalannya waktu berkat semangat dan kegigihannya, perempuan kelahiran 21 September 1981 itu mulai meniti karir sebagai Polisi Wanita (Polwan) dengan mengikuti seleksi akademi kepolisian sebuah lembaga pendidikan untuk mencetak Perwira Polri di Polda Kalteng.

Ia pun berdinas pertama kali sebagai unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Halmahera Utara, Polda Maluku Utara membuatnya semakin gigih membidangi tugasnya, ia mengerti tugas pokok sebagai aparat penegak hukum harus selalu ditanamkan setiap saat.

“Nah di sana saya pertama kali berdinas di Kanit PPA, kurang lebih 2 tahun, kemudian 2012 di Polda Kalteng, lalu ke Barito Timur balik lagi ke Polda, setelah itu Kasat Lantas Polres Barito Utara dan sekarang di Polsek Teweh Tengah,” timpalnya.

Semasa kecilnya Reny sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Melayu, hingga ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Muara Teweh, semangatnya belajar tidak hanya sampai disitu, ia merasa perlu mengenyam pendidikan tinggi, dan akhirnya masuk ke salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur, sebelum berkarir di kepolisian.

“Saya sekolah dulu di SD Melayu 2, lanjut di SMP 2, kemudian ke SMK Negeri 1 Muara Teweh, lulus tahun 2000. Sekolahnya dulu saya ingat masih jalan kaki kalau ke SMK, hingga kuliah ke Universitas Dr. Soetomo,” kisahnya.

Rupanya, usai mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Surabaya, Reny saat itu sempat mengisi aktivitas hari-harinya bekerja sebagai akuntan publik secara mandiri.

“Saya dulu ngambil S1 di Surabaya Dr. Soetomo mengambil jurusan ekonomi akuntansi lulus tahun 2005 sempat kerja di akuntansi,” celetuk perempuan yang memiliki wibawa itu.

Waktu pun melesat cepat bagai peluru takdir membimbingnya ke jalan lain, setelah memiliki segudang pengalaman ia pun tertarik melaju dan berkarir sebagai seorang yang bertugas melayani dan mengayomi masyarakat.

“Dulu sempat cita-cita di akuntansi keuangan, namun karena garis tangan akhirnya saya masuk akpol,” ungkapnya.

Reny berharap kedepannya para generasi muda di Kabupaten yang berjuluk Iya Mulik Bengkang Turun ini dapat mengikuti jejaknya guna memberikan dharma bhakti kepada ibu pertiwi.

“Saya sering bersosialisasi mengajak generasi muda mempunyai cita-cita mulia dapat bermanfaat bagi bangsa dan negaranya, ini harapan saya buat adek-adek di sini Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara,” pungkasnya. (ISK/beritasampit.co.id).