TPID Kalteng Terus Pantau Harga Komoditas dan Pengendalian Inflasi

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins.

PALANGKA RAYA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi bulanan terkait perkembangan inflasi di Kalimantan Tengah berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah pada 1 April 2022, dan potensi perkembangan harga pada bulan puasa Ramadan 1443 Hijriah. Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin 4 April 2022.

Sebagaimana diketahui pada Maret 2022 Kalimantan Tengah mengalami inflasi sebesar 0,80 persen (mtm) dengan Kota Palangka Raya tercatat inflasi sebesar 0,69 persen (mtm) dan Kota Sampit sebesar 0,97 persen (mtm).

“Inflasi periode Maret 2022 utamanya didorong oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga (gas elpiji), sesuai dengan ketetapan pemerintah pada akhir Februari, dan berdampak signifkan pada inflasi Maret. Komoditas penyumbang inflasi pada kelompok administered prices lainnya adalah angkutan udara dan bahan bakar solar,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins.

Yura menjelaskan, berdasarkan data BPS Kalimantan Tengah, kelompok komoditas volatile food dalam tiga tahun terakhir selama bulan Ramadan dan Idul Fitri mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen (mtm). Untuk itu, pada tanggal 29 Maret 2022, TPID se-Kalimantan Tengah telah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) TPID dalam rangka persiapan strategi pengendalian inflasi selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

BACA JUGA:   Usai Melantik, Sekda Kalteng Berpesan Tingkatkan Pelayanan Publik

Selanjutnya Dia menjelaskan, bahwa konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang diikuti sanksi oleh Amerika Serikat serta beberapa negara di dunia berdampak pada kenaikan harga energi dunia. Hal ini dikarenakan menurunnya pasokan minyak dunia yang berdasarkan British Petroleum (BP) Statistical Review of Wold Energy 2021, kontribusi Rusia tercatat 16,6 persen gas alam dan 12,6 persen minyak (oil) secara global.

“Kebijakan penetapan HET minyak goreng curah dan pelepasan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar berdampak pada naiknya harga minyak goreng yang tertransmisi kepada produk olahan yang menggunakan minyak goreng utamanya kue kering berminyak yang menyumbangkan inflasi pada Maret 2022,” ucapnya.

Berdasarkan survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia Kalimantan Tengah, tercatat harga minyak goreng kemasan di Kalimantan Tengah meningkat dari Rp19.550/liter pada awal Maret menjadi Rp26.500/liter pada akhir Maret.

BACA JUGA:   Alian Masyarakat Kalteng Desak Kapolri Evaluasi Polda Kalteng

Selain itu, dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap kenaikan harga energi, diprakirakan akan kembali berlanjut terhadap inflasi pada April 2022, yang direspon oleh Pemerintah Pusat dengan menetapkan kenaikan harga bahan bakar Pertamax yang mulai berlaku sejak 1 April 2022. Hal ini tentunya menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari, namun dapat kita mitigasi melalui sinergi pengendalian inflasi pada level daerah.

“Untuk itu, TPID Provinsi Kalimantan Tengah terus melakukan pemantauan perkembangan harga komoditas dan melakukan serangkaian kegiatan pengendalian inflasi, utamanya yang berfokus pada stabilitas harga dan pasokan komoditas pangan bergejolak (volatile food) selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1443 H,” lugasnya.

Selanjutnya, TPID Provinsi Kalimantan Tengah secara umum mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berbelanja secara bijak, tidak berlebihan, tidak terpancing dengan berita-berita palsu (hoax) dan secara khusus kepada umat muslim Provinsi Kalimantan Tengah untuk lebih berfokus pada peningkatan kualitas amal ibadah selama bulan puasa Ramadan 1443 Hijriah. (Hardi/beritasampit.co.id).