Pertamina Pastikan Ketersediaan Gas Elpiji 3KG di Samarinda

Agen pertamina mendistribusikan tabung gas dari berbagai ukuran dalam antisipasi laporan kelangkaan gas elpiji 3kg di Samarinda (Humas Pertamina)

SAMARINDA – Pertamina memastikan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3KG di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan pasokan gas bersubsidi tersebut di pasaran.

Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan distribusi LPG dalam berbagai ukuran di wilayah Samarinda, tidak pernah dikurangi bahkan malah ditambah kuotanya khususnya memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.

“Makanya kami kaget adanya laporan terjadinya kelangkaan LPG 3 kg mulai Hari Raya Idul Fitri di wilayah Samarinda Seberang, bahkan ada warga yang membeli tabung melon tersebut melebihi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah yakni mencapai Rp 80ribu sampai 90ribu per tabung,” kata Satria dihubungi dari Samarinda, Selasa 3 Mei 2022.

Satria menduga kondisi tersebut terjadi karena masyarakat sudah sejak jauh hari sebelum Hari Raya melakukan pembelian Elpiji 3kg dalam jumlah banyak, dan kemungkinan juga terjadi penimbunan oleh oknum sehingga sempat terjadi kekosongan stok gas tersebut di pasaran.

“Pada Hari Raya memang sejumlah petugas di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji ( SPBE) menjalani Sholat Ied dan kemudian berlebaran bersama keluarga, namun tidak berlangsung lama dan operasional stasiun pengisian gas kembali membuka layanan,” beber Satria.

Dia menegaskan bahwa pada hari kedua Lebaran, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan telah melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan dan agen gas yang ada di wilayah Samarinda.

Satria mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan terjadinya penetapan harga yang tinggi tabung gas melon di atas harga ketetapan pemerintah daerah, khususnya di pangkalan atau agen yang menjadi mitra dari Pertamina.

“Silakan masyarakat melapor ke call center kami di 135, lengkap dengan peristiwa dan kejadian baik tempat, waktu maupun harga yang dibanderol oleh agen atau pangkalan tersebut,” jelas Satria.

Namun, bila kenaikan harga tak wajar tersebut terjadi di tingkat pengecer, maka menjadi kewenangan Pemerintah Daerah melalui Satpol PP ataupun Desperindag setempat.

Sebelumnya, Suyono warga Mangkupalas, Samarinda Seberang, mengatakan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3kg di sekitar wilayahnya sejak H-1 lebaran.

“Beberapa toko dan agen yang saya datangi menyebut tabung elpiji 3kg lagi kosong, akhirnya saya dapat dengan harga Rp75 ribu per tabung, itupun harus berebut dengan warga lainnya,” ujarnya.

Warga Samarinda Seberang lainnya, Yuni mengaku pada situasi normal gas elpiji 3kg dijual dengan harga Rp 20 ribu di agen dan Rp 25 ribu di pengecer.

“ Sejak lebaran kemarin, memang terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, ada teman yang menawari dengan harga tinggi Rp 150 ribu pertabung, saya tidak jadi beli karena harganya terlalu tinggi,” katanya. (Antara/beritasampit.co.id).