Sutiana Ketua KUD Tani Subur Desa Pangkalan Tiga, Bangga Bisa Bertemu Presiden Jokowi

Dua Alat Mesin 'made in' KUD Tani Subur, dan Sutiana saat foto bersama Menkop UKM Teten, serta saat tatap muka bersama Presiden Jokowi. 

Oleh : Maman Wiharja (Wartawan – BeritaSampit)

Bagian Ke : 01.

 

Tidak semua orang bisa bertemu langsung apalagi foto bersama dengan Presiden RI Joko Widodo, yang namanya akrab di hati rakyat Indonesia dengan dengan sapaan ‘Jokowi’.

 

Adalah Sutiana, salah seorang anak desa dari keluarga petani yang lahir di Kabupaten Boyolali pada tanggal 26 Oktober 1968, kemudian bersama orangtuanya menetap di Desa Pangkalan Tiga Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng.

 

“Benar-benar saya sangat bangga bisa bertemu langsung tatap muka dengan Bapak Joko Widodo Presiden Republik Indonesia pada bulan Maret 2022,” kata Sutiana Ketua KUD Tani Subur saat berdialog panjang bersama beritasampit.co.id, Jumat 3 Juni 2022.

 

Untuk bisa bertemu apalagi diundang oleh Presiden memang tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Tentunya perlu memiliki perjuangan yang khusus sehingga membuahkan prestasi untuk mambantu masyarakat banyak .

 

Seperti halnya sosok Sutiana yang lahir dari keluarga petani kecil, maka sejak duduk di Sekolah Dasar (SD) sudah ikut bergumul dengan tanah menabur sejumlah biji-bijian bibit tanaman palawija, bersama orangtuanya.

BACA JUGA:   Dirut Perumdam Tirta Arut Sapriansyah: Buka Puasa Bersama dan Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim Sebagai Wujud Rasa Sukur

 

Dan Sutianapun semakin dewasa sehingga sudah mapan bisa menguasai berbagai jenis tanaman pangan. Lantaran kesibukannya mengurus lahan pertanian maka sekolahnyapun hanya sampai SLTA.

 

Tapi biarpun Sutiana tidak mengenal kuliah di Pendidikan Tinggi, ternyata banyak para Dosen, Sarjana diberbagi bidang ilmu pertanian yang ngadon datang ke sosok Sutiyana yang sederhana, namun penuh dengan ilmu otodidaknya dalam bidang sarana dan prasarana pertanian pangan.

 

Kenapa nama Sutiyana dan KUD Tani Subur sampai sekarang namanya semakin terkenal? Karena prestasi KUD Tani Subur sudah bisa membuktikan jati dirinya ikut membantu masyarakat pertanian didesanya semakin maju.

 

Sutiana, mendirikan KUD lantaran waktu itu semua KUD di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Kobar dan Kabupaten lainnya di Provinsi Kalteng, kehidupan KUD mulai terseok-seok, karena pemerintah telah menyetop berbagai bantuan untuk KUD.

BACA JUGA:   Bank Kalteng Pangkalan Bun Bersama PIP Berbagi Berkah Takjil di Bulan Ramadan

 

Setelah KUD Tani Subur berdiri, berkat adanya kemauan keras dari Ketuanya Sutiyana dan para pengurusnya, akhirnya KUD Tani Subur telah menjadi ‘Bapak Angkat’ bagi para petani di Desa Pangkalan Tiga, karena mampu melayani kebutuhan pertanian bagi para petani Transmigrasi.

 

Dalam perjalanannya KUD Tani Subur bukan hanya bisa atau mampu mengelola lahan pertanian dan Kebun Sawit, tapi juga mampu mengelola Alat Pertanian. Karena Sutiana muda dulu juga sering ngutak-ngatik sejumlah alat pertanian, yang akhirnya pada tahun 2015 KUD Tani Subur berhasil memproduksi alat pertanian, seperti  Choper Pencacah Pelepah Sawit untuk pakan ternak dan Mixer pengaduk pakan ternak.

 

Walhasil, saat Program Integrasi Sawit Sapi diluncurkan Presiden Jokowi, ternyata Kabupaten Kobar melalui KUD Tani Subur, sudah memberikan sinyal kepemerintah pusat, bahwa di Kabupaten Kobar KUD Tani Subur sudah berhasil memproduksi alat pertanian, seperti Choper Pencacah Pelepah Sawit dan Mixer Pengaduk Pakan Ternak. (bersambung).***