Sarankan Wasit Sepak Bola Porkab di Blacklist, Buntut Dugaan Wasit Tidak Netral

TIM SEPAK BOLA: IST/BERITA SAMPIT - Pelatih dan tim sepakbola Kecamatan MHS berfoto bersama sebelum berlaga di babak final memperebutkan juara Porkab Kotim di stadion 29 November, Sampit.

SAMPIT – Aksi protes terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan sepakbola antara Kecamatan Bukit Santuai melawan Mentaya Hilir Selatan (MHS) di babak final memperebutkan juara pertama di Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kotawaringin Timur (Kotim), dianggap tidak netral berbuntut panjang.

Pelatih dan kapten tim sepakbola Kecamatan MHS menyarankan terutama kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kotim agar supaya wasit berinisial R, asisten wasit berinisial D dan J di blacklist (daftar hitam), selama beberapa tahun ke depan sesuai aturan berlaku.

“Saya selaku pelatih tim meminta jangan cuma pemain saja yang melakukan kesalahan di blacklist tidak boleh main beberapa tahun, saya meminta untuk wasit laga final Porkab untuk di blacklist juga, mereka tidak boleh memimpin pertandingan lagi selama beberapa tahun,” ucap Pelatih Tim Sepakbola Kecamatan MHS Suriyadi melalui rilis yang diterima redaksi media siber beritasampit.co.id, Sabtu 11 Juni 2022.

Dia menjelaskan, pada saat kedua tim sepakbola diberikan pengarahan (briefing), panitia telah menjelaskan bahwa wasit harus netral dan tidak boleh berpihak kepada tim manapun. Akan tetapi, fakta di lapangan banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan yang mana wasit saat memimpin jalannya pertandingan terlihat sangat jelas berat sebelah alias tidak netral.

BACA JUGA:   Gepeng Mulai Marak di Sampit, Satpol PP-Dinsos Siap Lakukan Penertiban

“Kejanggalan yang kami lihat pada pemain dari Bukit Santuai melakukan pelanggaran 2 kali tidak diberikan sanksi kartu, sedangkan dari tim kami melakukan pelanggaran langsung diberi kartu tanpa ada peringatan,” ujar Suriyadi.

Selain itu, lanjutnya, wasit membatalkan gol dari tim sepakbola Kecamatan MHS padahal gol yang tercipta itu sah tanpa ada pelanggaran. “Keputusan wasit ini kami anggap sangat dan sangaat mencoreng wajah perwasitan di Kotim. Kami sarankan kepada pihak yang berwenang untuk di blacklist wasit tersebut dan tidak boleh memimpin pertandingan lagi sesuai aturan berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, kapten tim kesebelasan Kecamatan MHS Yoga mengaku kecewa berat terhadap wasit berinisial R pada saat memimpin jalannya laga final ajang bergengsi di stadion 29 November, Sampit, belum lama ini.

BACA JUGA:   Jaksa Dilaporkan Diduga Lakukan Pelanggaran Hak Tersangka dan Penasehat Hukum

“Kami melihat ada beberapa keputusan wasit yang kami nilai kurang bijak, tentunya ini berdampak pada tim kami dan membuat kami merasa dirugikan, sehingga pertandingan kemarin kami anggap tidak fair. Panitia penyelenggara kami harapkan tidak tutup mata atas wasit yang tidak netral ini,” ujarnya.

Dalam hal ini, Pj Damang Kepala Adat Kecamatan MHS H Darham juga angkat bicara. Dia juga mengaku kecewa terhadap wasit sepakbola Porkab Kotim yang diduga telah mencoreng wajah perwasitan di Kotim, mengingat tahun 2023 Kotim sebagai tuan rumah Porprov Kalteng.

“Saya atas nama Pj Damang Kepala Adat Kecamatan MHS, ini harus diproses supaya kedepannya tidak lagi mencoreng nama perwasitan yang lainnya. Kita sudah mengetahui bahwa tuan rumah Porprov Kalteng tahun 2023 di Kotim. Harapannya, sesuaikan aturan berlaku apabila wasit itu benar-benar melanggar aturan hendaknya segera di blacklist saja,” saran Darham. (ifin/beritasampit.co.id).