Target 800 Ekor Sapi Hewan Kurban di Kotim Terancam Gagal

TALKSHOW : ARIFIN/BERITA SAMPIT - 3 narasumber yang disiapkan panitia kegiatan talkshow untuk memaparkan tentang PMK di halaman Dinas Pertanian Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Kebutuhan akan daging segar terutama menjelang idul adha yang jatuh pada tanggal 9 Juli mendatang diperkirakan melonjak. Hal itu bisa terlihat dari jumlah sapi yang tersedia khususnya di wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sangatlah terbatas.

“Target kebutuhan untuk hewan kurban terutama sapi antara 700 ekor sampai 800 ekor. Ini kebutuhan pada bulan Juni ini saja,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kotim melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Endrayatno saat talkshow di Puncak Memperingati Hari Krida Pertanian di halaman dinas pertanian, Selasa 14 Juni 2022.

Kebutuhan hewan yang disiapkan untuk kurban tahun ini kemungkinan besar terancam tidak terpenuhi. Pasalnya, menurut Endrayatno, terkendala adanya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah menyebar hampir ke ternak seindonesia terutama hewan yang berkuku belah dan genap.

BACA JUGA:   Seorang Pria Dikabarkan Tercebur di Sungai, Warga dan Tim Gabungan Cari Korban

“Yang sudah dilakukan pemeriksaan dan sudah bisa diperbolehkan masuk ke Kotim serta dinyatakan bebas PMK itu hanya 20 ekor sapi. Sedangkan 42 ekor sapi masih rencana masuk ke Kotim,” ujarnya.

Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian hingga kini masih menunggu distribusi sapi asal Sulawesi Selatan. Akan tetapi, regulasi hewan luar daerah masuk ke Kotim lebih diperketat.

Hingga kini, tambahnya, sapi yang telah dipesankan di Sulawesi Selatan untuk didistribusikan ke Kotim masih menunggu regulasi dari Pemprov Kalteng.

BACA JUGA:   Empat Orang Alami Luka Dalam Laka Lantas di Kota Besi

“Mudah-mudahan dalam 2 minggu sampai 3 minggu ke depan, sapi yang telah dipesan bisa datang tepat waktu di Sampit khususnya karena hari raya idul adha dipastikan jatuh pada tanggal 9 Juli mendatang,” tegas Endrayatno.

Andaikan saja sejumlah sapi yang sudah dipesan batal datang, lanjutnya, pihaknya mengajak kepada peternak sapi, kambing, dan jenis hewan lainnya terutama yang berkuku belah dan genap yang ada di Kota Sampit tetap bersabar.

“Kalau memang terkendala regulasi, kami siap akan berdayakan hewan kurban lokalan. Walaupun kita ketahui bersama bahwa sapi yang tersedia itu sangatlah terbatas,” pungkasnya. (ifin/beritasampit.co.id).