Pengiriman Sapi Dari Jawa Masih Lockdown, Pedagang Hewan Kurban Ras Bali di Sampit Kebanjiran Order

ILHAM/BERITA SAMPIT - Jenis sapi tas bali Asal Sulawesi, saat ini cukup banyak didatangkan para pedagang hewan kurban di Kota Sampit, Rabu 15 Juni 2022.

SAMPIT – Sehubungan masih di lockdown pengiriman sapi dari Pulau Jawa akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), yang berdampak mulai kosongnya ketersediaan sapi madura yang biasa membanjiri pasokan di Kota Sampit.

Saat ini sapi dari Sulawesi dengan jenis ras bali yang mulai membanjiri di kota Sampit, bahkan juga kemungkinan kebanjiran order, karena dari wilayah timur tersebut masih aman dari PMK.

Masrani, salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan HM. Arsyad Sampit mengatakan, tahun 2022 ini dirinya mendatangkan sapi jenis ras bali sekitar 30 persen.

“Sebenarnya jika fasilitas memadai kami bisa mendatangkan 10 kali lipat dari yang biasa. Karena aturan pemerintah kami tidak bisa membawa karena harus karantina minimal 14 hari artinya kami tidak terlalu bisa membawa banyak,” katanya, Rabu 15 Juni 2022.

BACA JUGA:   Tetap Sehat dan Produktif di hari Tua dengan program JKN

Untuk satu orang pedagang, menurut Masrani minimal mampu mendatangkan 3 kali putaran dari Sulawesi.

“Aturan Pemerintah minimal 14 hari di karantina, diambil sampel darah, pengawasan dokter disumber ternak, dan kalau posisi sehat maka boleh dikirim, itupun kalau memang pas jadwal kapal. Jika jadwal kapal selisih dari 14 hari maka bisa sampai 20 hari,” paparnya

BACA JUGA:   Gabungan Komunitas Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan Bahagia

“Belum lagi perjalanan sampai disini bisa lebih dari 20 hari, diperjalanan 4 hari, setelah sampai disini selama 5 hari tidak bisa langsung disebarkan karena masih dalam pengawasan,” sambungnya.

Masrani menambahkan, untuk harga jual sapi diakuinya mengalami kenaikan dikisaran Rp 800.000 hingga Rp 1 juta per ekor.

“Untuk ukuran 80 kg – 90 kg dikisaran Rp 18 juta sampai Rp 19 juta, sedangkan yang ukuran 110 – 120 kilo dikisaran Rp 23 juta sampai Rp 25 juta. Saat ini yang paling diminati warga adalah sapi yang besar,” demikian Masrani. (Cha/beritasampit.co.id).