Tekon Guru di Kotim Diduga Banyak Wajah Baru, Begini Tanggapan Bupati?

TES TERTULIS: ARIFIN/BERITA SAMPIT - Ratusan tekon guru serius mengerjakan soal tes tertulis di gedung BPG Mini Disdik Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Sejumlah tenaga kontrak (tekon) tenaga pendidik/guru di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), yang sudah lama mengabdi di satuan pendidikan mengaku kecewa berat bukan lantaran tidak lolos evaluasi, melainkan adanya wajah baru.

“Kalau hanya dievaluasi dan katanya guru kontrak ini banyak menyedot anggaran daerah, kenapa tekon baru yang hanya tamatan SMA/sederajat justru diperbolehkan ikut tes tertulis dan banyak lolos, semestinya jumlah guru kontrak daerah dikurangi bukan ditambah, ingat pak, kami rata-rata sudah sarjana,” ucap DN, salah seorang guru tekon sekolah dasar, Jumat 1 Juli 2022.

Selain banyak dihiasi wajah baru, para guru itu pun juga mempertanyakan keadilan dan kebijakan pemerintah daerah yang semestinya tetap mempertahankan tekon guru lama hingga akhir November 2022.

BACA JUGA:   Merantau ke Sampit Ingin Buka Usaha, Pasutri Ini Malah Jadi Korban Penipuan

“Sebenarnya yang kami protes itu banyak tekon baru diloloskan, daripada kami para guru yang sudah lama mengabdi bahkan ada yang 10 tahun sampai 15 tahun justru tersisih,” ujar DN menambahi.

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, evaluasi tenaga kontrak di Kotim ini akan dikurangi antara 700 hingga 1.000 orang. Faktanya yang dinyatakan tidak lolos sekitar 1.041 tekon.

Selain itu, mantan Sekda Kotim ini juga menyampaikan akan ada pertimbangan bahwa apabila tekon guru dikurangi akan berdampak pada proses belajar mengajar di satuan pendidikan.

“Kalau misalnya kita paksa mengurangi tenaga guru tapi ternyata proses belajar mengajar di dunia pendidikan terhambat, kualitas anak didik juga akan anjlok, itu akan jadi pertimbangan kami,” ucapnya usai memberikan motivasi kepada peserta tes tertulis di gedung BPG Mini Disdik Kotim, Kamis 23 Juni 2022.

BACA JUGA:   Pengendara Sepeda Motor Hantam Sebuah Tenant Event di Taman Kota Sampit

Apa yang diungkapkan orang nomor satu di bumi habaring hurung ini, berbeda fakta di lapangan. Informasinya, tekon daerah tenaga pendidik/guru justru tersisih sekitar 500 orang, dari 500 yang tersisih diganti dengan wajah baru sekitar 300 orang.

Disamping itu, Halikin juga mengharapkan tim penilai evaluasi tenaga kontrak daerah tidak hanya menilai tes tertulis saja bahkan juga dilihat dari kebutuhan lainnya.

“Setelah lihat tes dan kompetensi, integritas dan kredibilitasnya semua dinilai nanti kita lihat kebutuhan, kalau kebutuhan misalnya berapa orang di sini, berapa sesuai anjab nya kita pertimbangkan, sehingga target itu tidak harus begitu, bisa lebih dari itu, bisa juga kurang dari itu,” pungkasnya. (ifin/beritasampit.co.id).